Strategi Pengembangan Klaster Usaha Kecil dan Menengah Minuman Sari Apel Dengan Integrasi Metode K-Means Clustering dan Analytical Hierarchy Process di Kota Batu
Main Author: | Putra, LeeanandaGalangParama |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/150927/ |
Daftar Isi:
- Pesatnya perkembangan sektor pariwisata di Kota Batu menimbulkan efek berganda bagi munculnya sektor-sektor lain di Kota Batu, salah satunya adalah industri pengolahan minuman dari olahan buah apel. Minuman sari apel adalah cairan yang diperoleh dengan memeras buah apel dengan cara disaring maupun tidak disaring, tidak mengalami fermentasi dan dimaksudkan untuk minuman segar yang langsung dapat diminum. Sektor industri pengolah minuman sari apel banyak ditemukan di Kota Batu, diantaranya terdapat 7 UKM pengolah minuman sari apel yang masih aktif produksi (BPS Kota Batu, 2014). Dalam meningkatkan daya saing industri, diperlukan adanya pengelompokan atau klaster industri. Pengelompokan industri yang selama ini dilakukan berdasarkan pengelompokan wilayah, jenis kegiatannya dan besar kecilnya industri, sehingga dirasa masih kurang sesuai dan perlu dianalisis dengan metode lain yang dapat merepresentasikan pengelompokan yang sebenarnya serta diperlukan pengembangan strategi diantaranya strategi bahan baku, permodalan, pemasaran, keterbatasan kemitraan, struktur organisasi sehingga kondisi UKM bisa terjamin keberadaannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan klaster pada UKM minuman sari apel di Kota Batu dan menentukan strategi pengembangan yang sesuai untuk diterapkan pada tiap klaster yang terbentuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah K-means clustering dan penentuan strategi pengembangannya adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode K-means Clustering digunakan untuk mengelompokkan objek atas dasar karakteristik yang dimiliki menjadi beberapa klaster, sedangkan untuk penilaian strategi peningkatan masing-masing klaster menggunakan metode AHP. Variabel yang digunakan untuk pengelompokan UKM minuman sari apel yaitu kapasitas produksi per bulan (X1), lama beroperasi (X2), nilai investasi (X3), rata-rata penjualan per bulan (X4), jumlah tenaga kerja (X5), jumlah aset unit usaha (X6). Kriteria penentuan strategi pengembangan UKM minuman sari apel yaitu klaster industri, pemerintahan, dan industri pendukung. Jumlah sampel yang ix digunakan dalam penelitian sebanyak 7 UKM minuman sari apel di Kota Batu yaitu UKM Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA), Lucky Sari, Bagus Agriseta, Harum Sari, Bintang Putra Mandiri, Rovit, dan KSU Brosem. Berdasarkan pengolahan data menggunakan metode k-means clustering diperoleh 2 klaster UKM minuman sari apel di Kota Batu yang terbentuk. Anggota klaster 1 terdiri dari UKM Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) , Bagus Agriseta, dan KSU Brosem. Klaster 2 terdiri dari UKM Lucky Sari, Harum Sari, Rovit, dan Bintang Putra Mandiri. Pemilihan strategi pengembangan klaster menggunakan metode AHP. Berdasarkan metode AHP diperoleh hasil strategi pengembangan klaster untuk diterapkan pada klaster 1 adalah peningkatan pemasaran, peningkatan kualitas dan standardisasi produk. Strategi pengembangan untuk klaster 2 adalah peningkatan kemitraan dan peningkatan tenaga kerja.