Detoksifikasi Singkong Pahit (Manihot esculenta Crantz) dengan Menggunakan Microwave Oven (Kajian Daya Dan Rasio Perendaman)

Main Author: Tukan, MarietaCorneliaNini
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150916/1/Skripsi_Marieta_Cornelia_Nini_Tukan.pdf
http://repository.ub.ac.id/150916/
Daftar Isi:
  • Singkong merupakan tanaman pangan hasil pertanian terbesar kedua setelah padi. Berdasarkan kadar sianidanya, singkong dibagi dalam dua golongan besar, yaitu singkong jenis tidak pahit dan jenis pahit. Jenis singkong pahit, yaitu varietas singkong yang memiliki kadar sianida tinggi, biasanya digunakan untuk keperluan industri setelah melalui proses pengolahan. Kadar sianida dapat dikurangi dengan pengupasan, pemarutan, pemotongan, pengeringan, perebusan / pemasakan, fermentasi, dan perendaman. Perendaman dengan menggunakan air dapat memicu pembentukan dan melarutkan hidrogen sianida, sebab hidrogen sianida bersifat mudah larut dalam air. Penelitian mengenai detoksifikasi sianida pada gadung menemukan bahwa rasio air perendaman yang berbeda memiliki efek penurunan kadar sianida yang berbeda pula pada bahan. Metode perendaman pada umumnya membutuhkan waktu 18-24 jam untuk dapat menurunkan kadar sianida, sehingga diperlukan kombinasi perlakuan agar dapat mempersingkat waktu perendaman. Salah satu metode yang dapat dikombinasikan dan masih jarang digunakan dalam detoksifikasi sianida dalam singkong adalah dengan iradiasi menggunakan microwave oven. Daya microwave oven yang berbeda memiliki efek penurunan kadar sianida yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara iradiasi microwave oven selama 30 detik dengan ragam daya dan rasio perendaman bahan:air terhadap detoksifikasi sianida dalam singkong pahit serta pengaruhnya pada karakteristik kimia dan fisik tepung singkong pahit. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu faktor I adalah daya microwave oven (320 W, 400 W, 480 W) dan faktor II adalah rasio perendaman bahan:air (3:3, 3:4, 3:5 (b/v)). Dari kedua faktor diperoleh 9 kombinasi dengan 1 kontrol dan diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA (Analysis of Varians). Kemudian dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) atau uji berbanding berganda DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf kesalahan 5% untuk interaksi antara kedua faktor. Pemilihan perlakuan terbaik ditentukan dengan menggunakan metode Zeleny. Hasil menunjukkan bahwa rasio perendaman bahan:air memberikan pengaruh ?????????????????????????????????????????????????ong pahit setelah dekantasi serta kadar air, viskositas panas, holding, dan breakdown tepung singkong. Daya microwave ????????????????????????????????) terhadap viskositas panas, holding, dan breakdown tepung singkong. Sedangkan interaksi antara daya microwave ????????????????????????????????????????????????????????????????kadar sianida padatan singkong pahit setelah dekantasi, serta berpengaruh nyata terhadap kadar sianida, daya kembang, kelarutan, viskositas dingin, setback, derajat putih, dan rendemen tepung singkong. Perlakuan terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan daya microwave oven 480 Watt dan rasio perendaman bahan:air 3:5 (b/v). Kadar sianida 95,86 ppm, kadar air 6,66%, kadar pati 55,47%, daya kembang pati 25,17 g/g, kelarutan 5,80%, viskositas panas 16053,33 cP, holding 7153,33 cP, viskositas dingin 10910 cP, breakdown 8900 cP, setback 3756,67 cP, derajat putih 91,11%, dan rendemen 29,32%.