Pengaruh Penambahan Bioaktivator Dan Kotoran Kambing Pada Pembuatan Pupuk Organik Dari Limbah Kulit Kakao (Theobroma Cacao L)
Main Author: | Oktaviani, NurIndah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/150910/ |
Daftar Isi:
- Kakao (Theobroma cacao L) merupakan buah yang telah lama berkembang luas di Indonesia. Limbah dari buah kakao berupa kulit buah kakao basah yang belum maksimal dalam pemanfaatannya, dengan demikian kulit kakao akan menghasilkan limbah dengan volume yang besar. Untuk itu perlu dilakukan pemanfaatan limbah kulit buah kakao sehingga akan meningkatkan nilai ekonomis dengan menjadikannya pupuk organik. Kulit kakao memiliki kandungan pH 4,9 , C-organik 30,12 %, N total 0,96%, C/N 31 dan bahan organik 52,11 % sehingga berpotensi dijadikan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi bioaktivator dan dosis kotoran kambing. Rancangan percobaan penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu bioaktivator (Bregadium, Petrofast, Decoprima) dan kotoran kambing ( 0,5 kg; 1 kg dan 1,5 kg). Hasil penelitian menunjukkan limbah kulit kakao dapat dijadikan pupuk organik setelah pengomposan 32 hari, penambahan bioaktivator dan kotoran kambing berpengaruh nyata terhadap nilai C-organik dan reduksi pupuk organik. Mutu terbaik dari penelitian ini pada perlakuan penambahan bioaktivator Bregadium : 0,5 kg dengan C-organik 23.83 , N-total 2.08 dan rasio C/N 11.60. Jika dibandingkan nilai C-organik dan N-total sudah memenuhi standar Standar Teknis Pupuk Organik.