Identifikasi Dan Evaluasi Risiko Manjemen Rantai Pasok Komoditas Tebu Menggunakan Logika Fuzzy (Studi Kasus Di Pg Kebun Agung, Malang)
Main Author: | Puspasari, Novi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/150899/ |
Daftar Isi:
- Manajemen Rantai Pasok adalah suatu konsep yang diterapkan terkait dengan persediaan bahan baku dalam suatu kegiatan industri. PG Kebon Agung adalah pabrik gula yang berada di Kota Malang, salah satu permasalahan yang muncul adalah persediaan bahan baku tebu. Tebu (Sacharum Officinarum) adalah tanaman rumput – rumputan yang mengandung gula di batangnya. Penelitian difokuskan pada bahan baku tebu dengan beberapa resiko pada rantai pasoknya yaitu persediaan pasokan tebu, penumpukan bahan baku tebu, penurunan hasil produksi, keterlambatan pasokan bahan baku tebu. Penelitian dilakukan dengan menggunakn metode logika Fuzzy AHP, yang bertujuan untuk menentukan permasalahan yang muncul dari setiap faktor risiko yang memiliki bobot tertinggi berpengaruh terhadap tingkatan rantai pasok terhadap ketersediaan bahan baku. Konsep logika fuzzy merupakan metode yang diterapkan untuk menangani kelemahan metode AHP dalam penyelesaian penelitan sehingga keduanya saling keterkaitan. Hasil dari penelitian dengan menggunakan metode Fuzzy AHP bahwa pada tujuan struktur hirarki menjamin kontinuitas pasokan yang stabil merupakan tujuan utama pabrik untuk menghindari kekuarangan bahan baku. Pelaku yang memiliki peran dalam persediaan bahan baku tebu adalah petani, dimana petani merupakan pemasok. Risiko tertinggi pada kegiatan produksi adalah risiko persediaan pasokan tebu. Subrisiko kurang persediaan tebu sangat berpengaruh pada risiko persediaan pasokan tebu. Subrisiko jadwal berhenti penerimaan menyebabkan penumpukan bahan baku terjadi. Risiko penurunan hasil produksi disebabkan oleh kualitas tebu tidak sesuai. Persaingan harga bahan baku menyebabkan terjadinya risiko keterlambatan pasokan bahan baku tebu. Berdasarkan hasil penelitian bahwa persediaan bahan baku yang kurang memberikan dampak negatif pada kegiatan produksi. Sehingga pabrik harus berkerjasama dengan petani atau pemasok persediaan bahan baku tebu yang berkelanjutan agar kegiatan produksi di pabrik tetap berjalan. Selain itu pemilihan tebu yang berkualitas baik perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan bahan baku.