Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas Produksi Kedelai Goreng Dengan Metode Blocplan Dan Corelap (Studi Kasus Pada Ukm Mmm Di Gading Kulon, Malang)
Main Author: | Qudsiyyah, DalliyaHadlirotul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/150806/ |
Daftar Isi:
- Industri pangan berperan penting dalam penguatan ketahanan pangan di Indonesia, yang saat ini mengalami perkembangan. Salah satu contoh industri yang sedang berkembang adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UKM). Hal ini dibuktikan dengan naiknya jumlah UKM yang terdaftar di Indonesia pada Kementrian Koperasi dan UKM Indonesia dari tahun 2012 sejumlah 56.534.592 UKM ke tahun 2013 sejumlah 57.895.721 (Depkop, 2013). UKM MMM adalah salah satu UKM berkembang di Kabupaten Malang yang memiliki produk unggulan kedelai goreng dengan kapasitas produksi 12 kuintal/minggu. UKM MMM merupakan supplier untuk beberapa industri pangan lain dan beberapa sentra oleh-oleh terkemuka di Kota Batu dan Kota Malang dengan permintaan produk kedelai goreng mencapai 10 kuintal/minggu, sedangkan permintaan produk dari pasar tradisional mencapai 2 kuintal/minggu. Permasalahan yang muncul pada UKM MMM diakibatkan terlalu besarnya penggunaan luas area pada proses pendinginan kedelai goreng yaitu 19,063 m2 dari luas total area produksi 83,6 m2. Hal ini menyebabkan aliran bahan semakin panjang, penanganan bahan yang tidak tepat serta perpindahan alat dan mesin produksi yang dilakukan setiap pergantian proses dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin. Selain itu, penggunaan area yang berlebih untuk proses pendinginan menimbulkan rasa tidak nyaman pada tenaga kerja terutama pada saat melakukan pemindahan bahan dari proses satu ke proses yang lainnya. Rasa 9 tidak nyaman dalam kegiatan produksi ini dapat menimbulkan kecelakaan kerja seperti tumpahnya bahan atau produk jadi yang dibawa oleh pekerja. Untuk menangani permasalahan yang ada, dibutuhkan metode atau cara untuk melakukan perbaikan tata letak fasilitas yang digunakan. Metode yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan tata letak fasilitas pada UKM MMM adalah BLOCPLAN dan CORELAP (Computerized Relationship Layout Planning). Kedua metode ini dipilih karena dapat menganalisis permasalahan secara kuantitatif dan kualitatif dengan mempertimbangkan luas area produksi dan juga tingkat kedekatan antar fasilitas produksi yang didasarkan pada Activity Relation Chart (ARC). Hasil dari penelitian didapat bahwa usulan tata letak dengan menggunakan metode BLOCPLAN dipilih sebagai tata letak usulan karena memiliki efisiensi sebesar 52,70% dengan OMH pertahun Rp 2.384.981. Sedangkan tata letak menggunakan metode CORELAP memiliki efisiensi sebesar 31,35% dengan OMH pertahun sebesar Rp 3.461.765.