Analisis Biaya Implementasi Jaminan Kehalalan Dan Keamanan Produk Bakso (Studi Kasus Bakso Kota Cak Man Malang

Main Author: Addina, IFentiNur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150788/1/Lembar_Pengesahan.pdf
http://repository.ub.ac.id/150788/2/Lembar_Persetujuan.pdf
http://repository.ub.ac.id/150788/3/LAPORAN_A5.pdf
http://repository.ub.ac.id/150788/
Daftar Isi:
  • Bakso merupakan produk olahan pangan yang populer di Indonesia. Tantangan bagi produsen bakso adalah memenuhi harapan konsumen akan produk yang halal, aman dan bermutu dengan mengendalikan titik kritis proses produksi. Tujuan penelitian ini dapat menghitung biaya kehalalan dan keamanan dalam perusahaan untuk menjaga kehalalan dan keamanan produk. Perhitungan biaya halal dilakukan berdasarkan metode Prevention Appraisal Failure (PAF) dengan pendekatan Activity Based Costing (ABC). Hasil penelitian menunjukkan proses produksi dan penyajian di setiap outlet Bakso Kota Cak Man Malang terdapat titik kritis kehalalan dan keamanan. Di tempat produksi terdapat 5 CCP yaitu penggilingan, pembentukan adonan, perebusan, penirisan, pendinginan dan penggorengan. Pada outlet 1 terdapat 4 titik kritis CCP Dan HCP yaitu pada pengecekan bakso dan penyajian pada display, perebusan, dan bahan baku seperti ayam dan saus yang belum mempunyai dokumen halal. Pada outlet 2 titik kritis hampir sama dengan outlet 1, ada tambahan titik kritis dari bahan baku petis untuk menu tahu lontong/telur. Identifikasi titik kritis tersebut mempengaruhi biaya kehalalan dan keamanan. Hasil perhitungan menggunakan metode PAF dan ABC, untuk proses produksi diperoleh biaya kontrol (pencegahan dan penilaian) sebesar 46% dan biaya kegagalan sebesar 54%. Di outlet 1 biaya kontrol 60% dan biaya kegagalan 40% dan pada outlet 2 biaya kontrol 58% dan biaya kegagalan 42%. Biaya untuk mengendalikan titik kritis kehalalan dan keamanan masih cukup besar di setiap outlet. Perbedaan menu antar outlet menyebabkan biaya kegagalan pada outlet 2 cenderung lebih besar dari outlet 1.