Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu Pada Sistem Aeroponik Tanaman Selada

Main Author: Murbiantoro, Arga
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150786/1/skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/150786/2/skripsi_LANJUTAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/150786/
Daftar Isi:
  • Industri tahu merupakan industri yang berkembang pesat di Indonesia. Industri tahu dalam pengolahannya menghasilkan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair. Limbah cair yang dihasilkan dari proses pencucian, perebusan, pengepresan, dan pencetakan tahu (Rossiana, 2006). Aeroponik merupakan pengembangan dari metode aeroponik yang dimodifikasi sedemikian rupa dengan penyemprotan langsung dari nozzle menuju ke perakaran tanaman. Keuntungan menggunakan sistem aeroponik diantaranya adalah kemudahan panen, kontrol nutisi, efisien dalam penggunaan lahan dan air serta kadar oksigen dalam larutan nutisi cukup sehingga menguntungkan tanaman. Tanaman selada ( Lactuca Sativa, L.) adalah salah satu sayuran daun yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi di Indonesia dan mempunyai manfaat yang baik bagi konsumennya serta komoditi hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersil yang cukup baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan air limbah industri tahu sebagai media air aeroponik terhadap pertumbuhan vegetatif ( tinggi, lebar, jumlah, dan berat tanaman) dan hasil produksi tanaman selada air serta membandingkan antara penggunaan media air limbah tahu, air PDAM, dan campuran keduanya. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode eksperimental atau percobaan. Rancangan percobaan yang digunakan yakni metode rancangan acak kelompok dengan melakukan pengulangan tiga kali serta membandingkan tiga kelompok tanaman dengan media air yang vii berbeda. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan uji F untuk melihat perbedaannya. Parameter dalam percobaan tersebut meliputi tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, dan berat daun. Hasil dari pengujian limbah industri tahu antar lain Kalium (6,867 mg/L), Nitrogen (16,18 mg/L), Fosfor (1,579 mg/L), pH (7,7), BOD (4902), dan COD (18200). Sesudah dilakukan treatment untuk BOD dan COD didapatkan hasil keduanya yaitu (860,8) dan (2310) . Analisi gizi yang tedapat pada tanaman selada yang menggunakan air limbah tahu menunjukan hasil Protein (1,64%), Lemak (0,12%), Air (93,21%), Abu (1,41%), dan Karbohidrat (3,58%). Penggunaan air limbah cair industri tahu dan campuran keduanya untuk media air sistem aeroponik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman selada dibandingkan dengan menggunakan air PDAM saja.