Uji Performansi Mesin Pengupas Kulit Ari (Desheller) Kakao (Theobroma cacao L.) Skala Home Industri Tipe Pisau Putar dengan Variasi Kecepatan Putar dan Ukuran Biji
| Main Author: | Prakoeswa, ArifWicaksonoRoosyanto |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2016
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/150748/1/BAB_IV.pdf http://repository.ub.ac.id/150748/2/Halaman_persetujuan.pdf http://repository.ub.ac.id/150748/3/LAMPIRAN.pdf http://repository.ub.ac.id/150748/4/BAB_1-3.pdf http://repository.ub.ac.id/150748/5/cover.pdf http://repository.ub.ac.id/150748/ |
Daftar Isi:
- Indonesia adalah salah satu penghasil biji kakao terbesar di dunia. Peningkatan produksi biji kakao perlu diimbangi adanya peningkatan kualitas dalam pengolahan biji kakao. Salah satu kendala dalam mengolah biji kakao adalah proses pengupasan kulit ari. Tujuan dari pemecahan kulit kakao selain untuk memecahkan kuit ari juga untuk memisahkan kupasan kulit ari dengan nib. Pemisahan antara nib dan kulit ari dalam mesin ini menggunkan sistem winnowing. Sistem ini akan memisahkan anatar nib dan kulit ari berdasarkan perbedaan massa jenisnya. Metode penilitian ini menggunkan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan dua parameter yaitu variasi keceptan putar (100 rpm, 175 rpm, dan 250 rpm) dan variasi ukuran biji (AA, A dan B). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Analisa data menggunakan analisa ragam (ANOVA) dengan uji lanjut Duncan dan untuk mengetahui perlakuan terbaik menggunakan metode Multiple Attribute. Hasil penelitian dengan menggunakan ANOVA menunujukkan adanya pengaruh antara variasi kecepatan putar (rpm) terhadap rendemen dan efisiensi. Sementara variasi ukuran biji berpengaruh terhadap rendemen, nib dan kulit terikut nib (KTN). Perlakuan terbaik didapatkan pada kecepatan putar 175 rpm dengan ukuran biji kakao A (100 biji/100 gram) dengan hasil rendemen sebanyak 89,500%; nib sebanyak 97,468%; kulit terikut nib (KTN) sebanyak 2.531%; nib terikut kulit (NTK) sebanyak 0,379% dan efisiensi sebesar 56,832%.