Studi Pengaruh Penambahan Kalsium Klorida (CaCl2) dan Variasi pH Terhadap Produksi Etanol Oleh flocculent Saccharomyces cerevisiae

Main Author: Kurniawan, AhmadFatony
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150743/1/Ahmad_Fatony_Kurniawan_125100107111002_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/150743/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan dan konsumsi masyarakat akan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang semakin meningkat dari tahun ke tahun berbanding terbalik dengan ketersediaannya yang dari tahun ke tahun semakin menurun. Salah satu upaya untuk mengimbangi produksi dan konsumsi masyarakat terhadap BBM adalah dengan memanfaatkan energi alternatif terbarukan seperti bioetanol. Proses produksi etanol pada umumnya dapat menggunakan Saccharomyces cerevisiae non-flocculent atau Saccharomyces cerevisiae flocculent sebagai mikroba yang berperan untuk memecah gula menjadi etanol melalui proses fermentasi. Namun, kondisi lingkungan fermentasi yang kurang sesuai (akibat terlalu banyak menampung produk sampingan dari hasil fermentasi) seringkali menghambat kinerja Saccharomyces cerevisiae dalam memproduksi etanol. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka digunakan strategi flokulasi yang secara alami merupakan sifat dari Saccharomyces cerevisiae terutama Saccharomyces cerevisiae strain flocculant. Flokulasi berpotensi meningkatkan kinerja sel Saccharomyces cerevisiae dalam memproduksi etanol dengan cara melindungi sel dari dampak negatif lingkungan media fermentasi. Namun, pembentukan flok oleh Saccharomyces cerevisiae strain flocculent yang masih belum stabil menjadikan metode fermentasi ini tidak diminati oleh kalangan produsen etanol dalam negeri maupun luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kalsium klorida dan variasi pH terhadap produksi etanol oleh flocculent Saccharomyces cerevisiae. Penambahan kalsium klorida (CaCl2) (10-5, 10-7, 10-9) dan variasi pH (4, 5, 6). Proses fermentasi dilakukan selama 3 hari (72 jam) pada suhu 30oC dengan agitasi 100 rpm, pengambilan sampel dilakukan setiap 12 jam sekali pada masing-masing perlakuan dan ulangan guna dianalisa total gula, kadar etanol, biomasa, pH media, dan kenampakan sel. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh positif pada kombinasi penambahan kalsium klorida berbagai konsentrasi dan variasi pH terhadap produksi etanol. Hasil produksi etanol tertinggi yakni mencapai 8,19% (b/v) didapat pada perlakuan penambahan kalsium klorida pada konsentrasi 10-7 dengan pH awal 5 dengan yield etanol yang dihasilkan sebesar 69% (b/b).