Tingkat Emisi Gas Rumah Kaca pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supiturang Kota Malang
Main Author: | Salamah, Himayati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/150697/1/125100900111015_HIMAYATI_SALAMAH_SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/150697/ |
Daftar Isi:
- Sejak abad 18 (1750) hingga abad 21 saat ini, telah terjadi peningkatan suhu sebesar 0,72oC pada negara tropis yang diakibatkan semakin bertambahnya gas rumah kaca. Sektor limbah turut menyumbang gas rumah kaca ke atmosfer sebesar 3 – 4 % dari emisi gas rumah kaca global yang berasal dari tempat pembuangan akhir atau TPA. Limbah padat dan cair merupakan sumber gas CH4 yang memiliki efek bahaya 21 kali lebih besar dibandingkan gas CO2. TPA Supiturang merupakan satu-satunya TPA yang dimiliki Kota Malang dan dialokasikan untuk menampung sampah dari lima kecamatan di Kota Malang. Jumlah timbulan sampah di Kota Malang pada tahun 2015 yaitu 458,16 ton/hari dan terus bertambah seiring meningkatnya jumlah populasi di Kota Malang. Jumlah sampah yang cukup besar tersebut berpotensi meningkatkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar pula, sehingga perlu dilakukan perhitungan tingkat emisi gas rumah kaca sebagai langkah awal untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Salah satu gas yang diperhitungkan adalah gas CH4, dengan adanya penelitian ini akan diketahui potensi gas CH4 yang dihasilkan dan dapat dimanfaatkan sehingga mendukung upaya penurunan tingkat emisi gas rumah kaca secara nasional maupun global. Perhitungan tingkat emisi gas rumah kaca dilakukan pada masing-masing aktivitas pengelolaan sampah di TPA Supiturang, yaitu penimbunan sampah (control landfill), pengomposan dan pengelolaan air lindi pada IPL. Persamaan ix yang digunakan dalam perhitungan mengacu pada Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC 2006 Guideline) dengan tingkat ketelitian menggunakan Tier 1. Hasil perhitungan tersebut selanjutnya diproyeksikan dengan mempertimbangkan data hasil proyeksi jumlah penduduk dan timbulan sampah di TPA Supiturang. Hasil proyeksi emisi gas rumah kaca selanjutnya dibuat ekivalen dalam basis Gg CO2eq/tahun menggunakan indeks Global Warming Potential (GWP) dan dijumlahkan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sampah yang diolah di TPA Supiturang pada tahun 2015 yaitu 167,908 Gg/tahun dan meningkat sebesar 5,51% menjadi 177,162 Gg/tahun di tahun 2025 dengan komposisi sampah terbesar yaitu sampah organik (51,63%). Tingkat emisi gas rumah kaca mengalami peningkatan sebesar 11,58% sejak tahun 2015 hingga 2025 yaitu dari 30,18283 Gg CO2eq/tahun menjadi 33,67700 Gg CO2eq/tahun. Hingga tahun 2015, gas CH4 yang telah dimanfaatkan hanya 0,98% dari total gas CH4 yang terbentuk pada aktivitas pengelolaan sampah di TPA Supiturang, sehingga pemanfaatan gas CH4 ini perlu dioptimalkan.