Pendugaan Kadar Air, Sukrosa, dan Gula Reduksi Tebu (Saccharum officinarum L.) Menggunakan Sifat Biolistrik dan Jaringan Saraf Tiruan

Main Author: Niami, MWafiri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150694/1/LAPORAN_SKRIPSI_A5_M._WAFIRI_NIAMI_115100300111035.pdf
http://repository.ub.ac.id/150694/
Daftar Isi:
  • Rendemen tebu merupakan persentase gula yang dihasilkan dari jumlah tebu yang digiling. Secara spesifik rendemen tebu ditentukan oleh kandungan kimiawi tebu diantaranya kadar air, sukrosa, dan gula reduksi. Pengukuran kandungan kimiawi tebu umumnya bersifat destruktif, mahal, membutuhkan waktu lama, dan tenaga terampil dalam persiapan sampel serta analisis. Hal itu mendorong untuk merancang model pendugaan kandungan kimiawi tebu dengan cepat menggunakan instrumen yang sederhana. Komposisi dan kadar air bahan pangan menyebabkan perubahan pada sifat biolistriknya. Metode dielektrik merupakan metode pengukuran sifat biolistrik yang sederhana dan mudah dalam aplikasinya. Perbedaan sifat biolistrik dapat dijadikan indikator perbedaan komposisi bahan. Metode jaringan saraf tiruan (JST) algoritma backpropagation digunakan untuk menghubungkan input sifat biolistrik dan output hasil pendugaan kandungan kimiawi tebu. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi kuat antara kandungan kimiawi dan rendemen tebu dengan nilai R2 = 0,998. Optimasi topologi JST menghasilkan topologi terbaik (3-20-40-3) terdiri dari 3 node input (induktansi, kapasitansi, dan resistansi), 20 node hidden layer 1, 40 node hidden layer 2, dan 3 node output (kadar air, sukrosa, dan gula reduksi) dengan fungsi pelatihan (trainlm), fungsi aktivasi hidden layer (logsig), fungsi aktivasi output layer (purelin), learning rate 0,1, dan momentum 0,5. Topologi tersebut memiliki MSE validasi 0,0122. Hasil ini memberikan potensi penggunaan sifat biolistrik dan JST untuk menduga sifat kimiawi tebu.