Daftar Isi:
  • Aquaponik adalah kombinasi dari aquakultur (budidaya ikan) dan hidroponik (budidaya tanaman tanpa tanah). Prinsip dasar aquaponik adalah suatu kombinasi sistem aquakultur dan budidaya tanaman, yang mana ikan dan tanaman tumbuh dalam satu sistem yang terintegrasi, dan mampu menciptakan suat u simbiotik di antara keduanya. Penerapan teknologi aquaponik dalam penelitian ini memanfaatkan metode Bell Siphon untuk memberikan kondisi pasang surut pada bagian Grow Bed secara kontinu. Bell Siphon yang digunakan merupakan alat yang dibuat oleh Reza Dharmawan dengan NIM 115100200111002. Dengan menggunakan metode deskriptif dapat dilakukan pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L.) yang meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun dan massa tanaman. Pada penelitian ini mengggunakan 4 grow bed yang terbuat dari bak plastik yang di lubangi untuk alat bell siphon, untuk ukuran pipe pada perlakuan 1 (P1) ukuran stand pipe 10cm, perlakuan 2 (P2) ukuran stand pipe 12cm, perlakuan 3 (P3) ukuran stand pipe 14cm sedangkan pada perlakuan kontrol air bening (P0) ukuran stand pipe 12cm. Berdasarkan data hasil uji debit air pada 4 buah grow bed didapatkan debit masuk tertinggi tertinggi terdapat pada perlakuan P1 yaitu 0,025 liter/detik sedangkan debit masuk terendah terdapat pada perlakuan P2 yaitu 0,021 liter/detik. Sedangkan pada debit keluar berubah ubah karena menggunakan sistem pasang surut, dan untuk frekuensi pasang surut otomatis tertinggi terjadi pada perlakuan P1 sebanyak 8,21 kali perjam. Sedangkan frekuensi pasang surut terendah terjadi pada perlakuan P2 viii sebanyak 6,39 kali perjam. Pada panjang atau tinggi tanaman pada titik tertinggi terjadi pada perlakuan P0 dengan nilai 12,2 cm sedangkan pada titik terendah terjadi pada perlakuan P3 dengan nilai 11,8 cm. Kemudian pada lebar daun pada titik tertinggi yaitu terdapat pada perlakuan P3 dengan nilai 1,5 cm sedangkan titik terendah yaitu perlakuan P1 dengan nilai 1,1 cm.