Perbaikan Tanah Berpasir Melalui Pemanfaatan Mikoriza Arbuskula terhadap Pori Air Tersediaserta Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt)
Main Author: | Cahyani, Ninuk |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/150622/1/Ninuk_Cahyani_%28115040201111152%29.pdf http://repository.ub.ac.id/150622/ |
Daftar Isi:
- Fungi mikoriza arbuskula (FMA) merupakan salah satu jamur yang berasosiasi dengan akar tanaman sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui penghisapan sistem perakarannya.Peranan utama dari asosiasi mikoriza dengan akar tanaman adalah serapan dan translokasi unsur hara.Tanaman yang bermikoriza juga dapat dikatakan mampu bertahan pada kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengetahui pengaruh pemberian isolat mikoriza arbuskula terhadap pori air tersedia pada tanah berpasir, (b) mengetahui pengaruh pemberian isolat mikoriza arbuskula terhadap kandungan P tersedia pada tanah berpasir, dan (c) mengetahui pengaruh pemberian isolatarbuskular mikoriza terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt). Penelitian yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan perlakukan faktor 1 berupa dosis isolat mikoriza arbuskula (setiap 1 g mengandung 10 spora) diberikan sebesar 0 g (M0), 10 g (M1) dan 20 g (M2) per polybag dan faktor 2 berupa taraf penyiraman pada 100% (A1), 75% (A2) dan 50% (A3) kadar air tersedia. Dari kedua faktor dikombinasikan dan diulang 3 kali sehingga didapatkan jumlah total sampel sebanyak 27. Parameter pengamatan meliputi berat isi, berat jenis, porositas, kadar air titik jenuh, kadar air kapasitas lapang, kadar air titik layu permanen, bahan organik dan P-tersedia.Untuk melihat perbedaan antar perlakuan dilakukan analisis sidik ragam pada taraf 5%. Jika hasilnya menunjukkan beda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan 5%. Analisa sidik ragam (ANOVA) menggunakan DSAASTAT 2013 dan analisa korelasi parameter pengamatan dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberianisolat mikoriza pada dosis 10 g dan 20 g dapat meningkatkan kadar air tersedia pada taraf penyiraman 100% sebesar 1,39% dan 2,45%. Pada taraf penyiraman 75% sebesar 1,89% dan 3,14%. Dan pada taraf penyiraman 50% sebesar 0,78% dan 2,04% pada 7 minggu pengamatan.Perlakuan isolat mikoriza pada dosis 10 g dan 20 g pada taraf penyiraman 100% kadar air tersedia dapat meningkatkan kandungan P tersedia tanah sebesar 50,75 mg/g dan 53,61 mg/gpada 7 pengamatan, namun perlakuan isolat mikoriza dengan dosis 20 g memiliki nilai kandungan P tersedia tanah tertinggi pada 7 MST dengan taraf penyiraman 75% kadar air tersedia sebesar 57,87mg/g.Perlakuan isolat mikoriza dengan dosis 20 g (M2) pada taraf penyiraman 100% kadar air tersedia memiliki rerata tinggi tanaman tertinggi yaitu 52,97 cm, dan berat kering tanaman tertinggi sebesar 11,77 g.