Model Spasial Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Terhadap Emisi Karbondioksida di Kota Pasuruan
Daftar Isi:
- Ruang terbuka hijau (RTH) Publik yang merupakan area bervegetasi dikelola pemerintah kota difungsikan menjaga keseimbangan ekosistem perkotaan utamanya menyerap emisi CO2. Peningkatan teknologi dan pembangunan yang tidak ramah lingkungan memicu bertambahnya jumlah karbondioksida. Pasuruan salahsatu kota yang kepadatan penduduk dan jalur transportasinya tinggi serta banyak industri memiliki potensi emisi CO2 besar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kecukupan RTH Publik berdasarkan kemampuan daya serap CO2 dan kesesuaian sebaran RTH terhadap emisi CO2 Kota Pasuruan. Penelitian ini menggunakan metode spasial. Beban emisi CO2 dari respirasi penduduk, LPG, industri, dan kendaraan bermotor dihitung menggunakan persamaan Gaussian. Daya serap CO2 RTH didapatkan dari perkalian daya serap CO2 dengan jumlah vegetasi. Selanjutnya hasil perhitungan dianalisis secara spasial menggunakan bantuan software Arcview 3.3. RTH Publik Kota Pasuruan tediri dari 31 taman berskala dan sabuk hijau di 59 ruas jalan yang tersebar di 34 kelurahan. Beban CO2 tiap kelurahan antara 1000000-11150000 kg/th dan daya serap CO2 RTH Publik antara 200-5970000 kg/th. Sebaran RTH belum sesuai pada kelurahan yang memiliki beban emisi CO2 tinggi dan kemampuan saya serapnya tidak mencukupi untuk menyerap total beban CO2 (satu kelurahan yang kemampuan daya serap CO2 RTHnya mencukupi) sehingga sisa total CO2 yang belum terserap 131371963 kg/th. Penambahan jumlah dan jenis pohon yang berdaya serap CO2 tinggi yang penempatannya disesuaikan dengan kondisi masing-masing kelurahan dan diprioritaskan pada kelurahan dengan beban emisi CO2 tinggi menjadi rekomendasi dari penelitian ini.