Pengendalian Mutu Pembentukan White Spot Produk Creamer “X” Terhadap Parameter Pengeringan Menggunakan Statistical Processing Control (Spc) Dengan Metode Linear Discriminant Analysis Di Pt. Kievit-Sal

Main Author: Hidayati, Addiena
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150602/1/Skripsi_%28Addiena_Hidayati-115100800111002%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/150602/
Daftar Isi:
  • Pengendalian mutu produk pangan dibutuhkan untuk menjaga karakteristik produk sesuai dengan standar yang ditentukan baik selama proses produksi hingga menghasilkan produk yang di uji dalam laboratorium. Produk pangan yang diteliti yaitu non dairy creamer dengan kadar lemak ± 35% (Produk X) yang diproduksi langsung oleh PT. Kievit Salatiga. Dimana perusahaan ini adalah salah satu perusahaan non dairy creamer terbesar di Indoneisa. Berdasarkan hasil survey dan diskusi dengan pihak perusahaan maka ditemukan produk X yang memiliki masalah pada salah satu parameter mutu nya yaitu white spot (bintik putih). White Spot merupakan bintik-bintik putih yang muncul di permukaan larutan kopi yang dicampur dengan krimer nabati pada saat uji fisik (coffee test). White spot memiliki 5 kategori/ level dimana level “bad” adalah batasan tidak diterimanya produk tersebut karena tidak memenuhi standar mutu. Kemunculan white spot pada pengujian produk X tersebut bisa terjadi diakibatkan oleh suhu pengeringan berupa inlet primary 1, inlet primary 2 dan outlet serta total tekanan angin panas yang digunakan selama pengeringan dalam chamber. Parameter tersebut dipilih berdasarkan hasil analisa kuesioner yang dibagikan kepada karyawan ahli dan yang terlibat langsung pada proses produksi. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor metode pada proses pengeringan memiliki efek paling tinggi terhadap timbulnya white spot. Statistical Processing Control (SPC) sebagai alat pengedali mutu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, check sheet, histogram, dan fishbone diagram. Kemudian seluruh data pengamatan proses produksi dari bulan Januari 2014-Okober 2014 akan diolah menggunakan metode Linear Discriminant Analysis (LDA) sebagai model data untuk melihat pengelompokkan masingmasing parameter pengeringan yang dihubungkan dengan kategori white spot. Dan hasilnya yaitu terlihat sangat sedikit perbedaan yang muncul untuk memicu timbulnya white spot pada produk. Kategori Moderate dan Bad diperoleh ratarata parameter suhu inlet primary 1 sekitar 198 oC, suhu inlet primary 2 159 oC, total tekanan differential 97-103 bar, dan suhu outlet 86-87 oC. Kategori Reasonable dan Good diperoleh rata-rata rata parameter suhu inlet primary 1 sekitar 199oC, suhu inlet primary 2 160 oC, total tekanan differential 103 bar, dan suhu outlet 87 oC. Data produksi dan hasil uji produk creamer X pada bulan November 2014 dijadikan sebagai data verifikasi. Pada data tersebut akan terlihat dimana penggunaan parameter pengeringan pada bulan November dapat menunjukkan hasil nyata timbulnya white spot dibandingkan dengan hasil prediksi white spot yang seharusnya terjadi. Dengan hasil akurasi sebesar 65,38% menunjukkan bahwa data ini benar dan menujukkan adanya pengaruh proses pengeringan terhadap pembentukan white spot pada produk X.