Analisis Kuantitatif Mikrobiologi Pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia Berdasarkan TPC (Total Plate Count) Dengan Metode Pour Plate

Main Author: Yunita, Merisa
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150600/1/Bab_1%2C2%2C3%2C4%2C5_dan_lampiran.pdf
http://repository.ub.ac.id/150600/2/Cover%2C_lembar_pengesahan%2C_dll.pdf
http://repository.ub.ac.id/150600/3/Cover_Depan.pdf
http://repository.ub.ac.id/150600/4/Kata_pengantar%2C_daftar_isi_%2Cdll.pdf
http://repository.ub.ac.id/150600/
Daftar Isi:
  • Industri Katering maskapai penerbangan sangat dibutuhkan oleh maskapai penerbangan, untuk memenuhi kepuasan konsumen dalam bidang kuliner, salah satunya yaitu Aerofood ACS (Aerowisata Catering Service). Aerofood ACS merupakan contoh perusahaan flight catering yang ternama dan tertua di Indonesia, serta merupakan anak usaha dari Garuda Indonesia. Tujuan dari penelitian magang ini yaitu untuk menganalisis jumlah koloni mikroba yang berada dalam suspensi makanan penerbangan Aerofood ACS berdasarkan uji TPC (Total Plate Count). Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan pangan penting dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan. Beberapa cara dapat digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah jasad renik didalam suatu suspensi atau bahan yaitu dengan perhitungan jumlah sel salah satunya dengan metode hitungan cawan. Jika sudah didapatkan hasil uji maka akan lebih mudah jika dianalisis dengan metode SPC (Standard Plate Count). Hasil penelitian jumlah bakteriologi yang didapat berdasarkan SPC yaitu berkisar 1x103 – 1x105 CFU/ml, serta jumlah TPC yang paling banyak yang sudah disesuaikan secara SPC terdapat pada sampel makanan Seafood Soya / Fried Noodle / Vegetarian / Leek and Red Chilli dengan hasil 7 x 105 CFU / ml dan jumlah TPC yang sudah disesuaikan secara SPC yang paling kecil terdapat pada sampel makanan Beef Tomato/ Three Colour Vegetarian/ Pasta dengan hasil 4,0 x 103 CFU / ml. Berdasarkan hasil penelitian jumlah TPC untuk 35 sampel makanan penerbangan yang didapatkan merupakan hasil uji bakteriologi bagi makanan penerbangan yang tergolong aman untuk dikonsumsi dan sesuai standard makanan penerbangan.