Analisis Produktivitas Menggunakan Metode Marvin E. Mundel (Studi Kasus di Pabrik Gula Kebon Agung Malang-Jawa Timur)
Daftar Isi:
- Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting untuk dikonsumsi setiap hari serta komoditi dengan tingkat konsumsi yang tinggi dan ragam penggunaan gula yang sangat luas. Karena sebagai kebutuhan pokok maka industri gula merupakan salah satu pilar dan penggerak ekonomi nasional. Pabrik Gula Kebon Agung Malang merupakan salah satu unit usaha atau pabrik yang memproduksi gula yang berlokasi di Jalan Raya Kebon Agung Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Malang. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui tingkat produktivitas dari segi input, output, dengan mempertimbangkan waste sebagai output serta memberikan usulan untuk peningkatan produktivitas. Penelitian ini menggunakan metode Marvin E. Mundel untuk mengukur tingkat produktivitas perusahaan dengan menitikberatkan pada biaya produksi sebagai input dan produk yang dihasilkan sebagai output. Metode ini memiliki kelebihan yaitu dapat melihat peningkatan atau penurunan produktivitas secara spesifik atau melihat input secara keseluruhan. Variabel input dalam pengukuran produktivitas pada penetian ini adalah biaya material (meliputi: bahan baku, bahan pembantu, dan pengemas), biaya depresiasi (meliputi: biaya yang dikeluarkan dipengaruhi oleh lamanya jam kerja mesin), biaya tenaga kerja (meliputi: lama jam kerja dan jam lembur dari tenaga kerja), biaya energi (meliputi: data biaya energi listrik diperoleh dari tagihan PLN dan data perawatan), dan biaya perawatan (meliputi: biaya perawatan mesin). Variable output meliputi nilai jual gula dengan satuan rupiah/bulan dan nilai jual tetes (mollase) dengan satuan rupiah/bulan. Pengukuran produktivitas menggunakan data tahun 2012 dan 2013 dengan mempertimbangkan waste yaitu tetes. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah tingkat produktivitas pada bagian produksi gula dan tetes di PG Kebon Agung Malang pada tahun 2012 dan tahun 2013 tergolong baik karena rata-rata indeks produktivitas parsial sudah mencapai 100 dilihat dari indeks produktivitas yang telah dihitung antara kedua tahun tersebut yaitu indeks produktivitas depresiasi rata-rata sebesar 149,8, indeks produktivitas material rata-rata sebesar 117,5, indeks produktivitas tenaga kerja sebesar rata-rata 147,1, indeks produktivitas energi rata-rata sebesar 128,9, dan indeks perawatan sebesar 90,7. Hasil perhitungan indeks produktivitas total diperoleh sebesar 100. Kontribusi tetes pada tahun 2012 dan 2013 sebagian besar telah memenuhi kriteria yaitu di bawah 21% dari total output, sedangkan dari segi jumlah per kilogram di atas 48% berarti jauh lebih tinggi dari jumlah tetes seharusnya dihasilkan, yaitu 15 - 16%. Hal ini menunjukkan bahan baku di Pabrik Gula Kebon Agung masih mempunyai kadar brix yang terlalu rendah. Perbaikan produktivitas di Pabrik Gula Kebon Agung Malang dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas bahan baku agar tetes yang dihasilkan dapat dikurangi. Untuk meningkatkan produktivitas, Pabrik Gula Kebon Agung juga hendaknya melakukan penjadwalan mesin secara teratur dan berkala, pelatihan kerja secara rutin, penerapan prosedur kerja atau SOP, pengendalian proses produksi gula serta pemberian tanda lantai licin dan penggunaan masker.