Efektivitas Ekstraksi Senyawa Antioksidan Pada Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Dengan Metode Ultrasonik (Kajian Perbandingan Bahan Pelarut Dan Lama Ekstraksi

Main Author: Handayani, Hana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150593/1/1._COVER.pdf
http://repository.ub.ac.id/150593/1/3._BAB_1-3.pdf
http://repository.ub.ac.id/150593/2/4._BAB_4-KESIMPULAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/150593/2/2._LEMBAR_PERSETUJUAN_-_DAFTAR_LAMPIRAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/150593/2/5._DAPUS_-_LAMPIRAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/150593/
Daftar Isi:
  • Sirsak merupakan salah satu tanaman yang semua bagian pohonnya banyak digunakan sebagai obat tradisional. Daun sirsak salah satu yang banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Senyawa bioaktif dan antioksidan seperti tannin, flavonoid, polifenol, Annonaceuous acetogenius, dan saponin banyak terdapat pada daun sirsak. Senyawa-senyawa tersebut memiliki kemampuan sitotoksik yang dapat menghambat dan mereduksi radikal bebas. Pemilihan metode ekstraksi sangat penting dilakukan karena hasil ekstraksi akan mencerminkan tingkat keberhasilan metode tersebut. Metode ekstraksi ultrasonik menggunakan gelombang ultrasonik merupakan metode ekstraksi modern dengan memanfaatkan gelombang akustik dengan frekuensi lebih besar dari 16-20 kHz. Ultrasonik bersifat non-destructive dan non-invasive, sehingga dapat dengan mudah diadaptasikan ke berbagai aplikasi. Kelebihan metode ultrasonik yaitu dapat meningkatkan jumlah rendemen kasar hasil ekstraksi secara efisien dan dalam waktu yang singkat, serta cocok digunakan untuk proses ekstraksi senyawa bioaktif pada tanaman herbal yang kebanyakan memiliki senyawa bioaktif tidak tahan panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh rasio bahan : pelarut dan lama ekstraksi terhadap kandungan total fenol, flavonoid, dan antioksidan pada ekstrak daun sirsak ada ekstraksi daun sirsak menggunakan ultrasonik bath. Metode yang digunakan adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan dua faktor dan tiga kali ulangan. Data yang diperoleh dilakukan analisa ragam (ANOVA) dan dilanjut dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan selang kepercayaan 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rasio bahan : pelarut memberi pengaruh yang sangat nyata (α=0,01) terhadap semua parameter uji (total fenol, kadar flavonoid, aktivitas antioksidan, dan rendemen) ekstrak daun sirsak. Faktor lama ekstraksi tidak berpengaruh nyata pada analisa rendemen, berpengaruh nyata (α=0,05) pada analisa total fenol dan kadar flavonoid, serta berpengaruh sangat nyata (α=0,01) pada analisa antioksidan. Hasil regresi multivariate dan uji korelasi secara keseluruhan untuk semua perlakuan menunjukkan bahwa terdapat hubungan korelasi yang sangat kuat antara variabel independen (total fenol dan kadar flavonoid) terhadap variabel dependen (aktivitas antioksidan). Disimpulkan bahwa perlakuan perbedaan rasio bahan : pelarut yang memberikan perbedaan sangat nyata daripada lama ekstraksi dan variabel bebas yang sangat berpengaruh terhadap nilai aktivitas antioksidan adalah total fenol dengan korelasi sebesar 93%. Perlakuan terbaik didapatkan dari sampel dengan rasio bahan : pelarut 1:10 (b/v) dengan lama ekstraksi 20 menit dengan rendemen 11,72%, kandungan total fenol 15213,333 ppm, kadar flavonoid 45843 ppm, aktivitas antioksidan 78,14% dan nilai IC50 15,58 ppm