Identifikasi Gen Transgenik Pada Produk Susu Bubuk Kedelai Dengan Metode Pcr (Polymerase Chain Reaction)

Main Author: Arlisyah, Annisa
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150557/
Daftar Isi:
  • Susu bubuk kedelai merupakan susu bubuk dengan bahan baku kedelai sebagai sumber proteinnya. Kebutuhan kedelai di Indonesia sebagian besar (70%) dipenuhi dari impor dikarenakan rendahnya produksi dalam negeri. Hampir 50% kedelai impor berasal dari Amerika Serikat (AS), dimana sebagian besar (80%) berasal dari tanaman transgenik kedelai transgenik. Dalam era keterbukaan informasi, perlu adanya pelabelan Produk Rekayasa Genetika (PRG). Pentingnya kajian ini berdasarkan pemberian perlindungan hak-hak universal konsumen khususnya terhadap PRG yang beresiko terhadap kesehatan dan lingkungan. Selain itu juga bertujuan membantu terciptanya sistem pelabelan PRG di Indonesia. Deteksi pangan hasil rekayasa genetika atau GMO dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan deteksi keberadaan gen sisipan itu sendiri. Salah satu metode yang berkembang yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR). PCR merupakan metode perbanyakan DNA secara eksponensial dimana dapat meningkatkan DNA sebanyak 106-107 kali lebih banyak. PCR mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi sehingga memungkinkan mendeteksi DNA dalam jumlah kecil pada bahan baku. PCR memiliki 3 tahapan yaitu denaturasi, annealing, dan elongasi. Pemilihan suhu annealing merupakan kunci keberhasilan sehingga pengoptimasian perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya gen transgenik pada produk susu bubuk kedelai menggunakan metode PCR, sehingga dapat digolongkan apakah produk tersebut merupakan PRG atau tidak. Tujuan lain yaitu untuk mengetahui suhu annealing optimum pada primer yang digunakan, yaitu primer CaMV 35S Promotor, gen EPSPS-CP4 dan NOS Terminator. Target dari penelitian ini yaitu pendeteksian gen transgenik menggunakan teknik PCR dengan primer tertentu dan spesifik pada produk susu bubuk kedelai. Hasil dari penelitian ini akan dibandingkan dengan kontrol positif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang diperoleh dari pembandingan basepair yang terbentuk pada sampel dan kontrol positif dalam gel elektroforesis. Sampel yang digunakan yaitu 12 susu bubuk kedelai yang beredar di kota Malang. Penelitian dilakukan dengan mengekstrak DNA dari sampel produk, kemudian dilakukan amplifikasi DNA menggunakan PCR. Hasil amplifikasi PCR kemudian divisualisasi menggunakan elektroforesis gel agarosa 3%. Berdasarkan hasil penelitian, suhu annealing optimum pada primer CaMV 35S Promotor adalah 60oC. Sedangkan untuk primer gen EPSPS-CP4 diketahui suhu annealing optimumnya sebesar 59oC. Untuk primer NOS Terminator tidak ditemukan suhu annealing optimum, diduga disebabkan primer tersebut tidak komplementer terhadap kontrol positif yang digunakan. Dari 12 sampel susu bubuk kedelai yang beredar di kota Malang yang diuji deteksi gen transgenik, 6 diantaranya dapat dinyatakan positif transgenik karena terdapat gen EPSPS dan gen CaMV 35S Promotor. Dengan demikian 6 sampel susu bubuk kedelai tersebut dapat dikatakan sebagai PRG.