Jelly Drink Cincau Hitam ( Mesona Palustris Bl) Sebagai Minuman Fungsional Antidiare

Main Author: Sholichudin, MochAfif
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150491/1/Untitled.pdf
http://repository.ub.ac.id/150491/
Daftar Isi:
  • Diare (Gastroenteritis) merupakan penyakit yang disebabkan terutama oleh makanan dan minuman yang terkontaminasi akibat akses kebersihan yang buruk. Kematian akibat diare paling sering disebabkan oleh dehidrasi oleh karena itu, dilakukan pengobatan diare secara tradisional salah satunya dengan menggunakan ekstrak cincau hitam. Cincau hitam dapat menjadi obat diare karena memiliki serat, antioksidan serta senyawa antibakteria. Simplisia kering cincau hitam diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan ekstrak kemudian di bentuk kedalam jelly drink agar lebih mudah dikonsumsi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efektifitas jelly drink cincau hitam sebagai antidiare serta mengetahui pemberian dosis terbaik jelly drink cincau hitam terhadap aktivitas antidiare pada tikus yang telah diinduksi oleh bakteri Salmonella typhimurium. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk pembuatan jelly drink dengan menggunakan faktor jenis formulasi. Formulasi 1 menggunakan perbandingan karagenan, alginat dan glukomanan dengan konsentrasi masing-masing 0,5%; 0,75%; 1%. Formulasi 2 pengujian kandungan antibakteri pada jelly drink cincau hitam terhadap hewan coba tikus sebanyak 18 ekor diberikan 3 dosis berbeda yaitu 60 mg/200 g BB, 80 mg/200 g BB,120 mg/200 g BB. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap tikus diberi 5 perlakuan untuk satu kali percobaan. Data yang diperoleh dianalisa dengan metode analisa ragam (ANOVA) dan dilakukan uji lanjut BNT dan DMRT. Pemilihan perlakuan terbaik dianalisa dengan metode Multiple Attribut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi terbaik jelly drink cincau hitam adalah proporsi karagenan 1 % dengan nilai total fenol 441,735 %, aktivitas antioksidan 28,172 %, total flavonoid 284,911 μml CEQ/ml total tanin 1,69 %, nilai IC50 247,809 ppm, zona hambat antibakteri 20 mm. hasil uji in vivo didapatkan bahwa jika dibandingkan pada kondisi tanpa terapi, pemberian terapi antidiare mampu menurunkan rentang waktu terjadinya diare. Kondisi diare tanpa terapi mampu turun dalam waktu 15 jam 36 menit sedangkan untuk pemberian obat loperamid mampu menurunkan diare pada selang waktu 10 jam 25 menit. Pemberian jelly drink cincau hitam dosis 120 mg/200 g BB tikus menurunkan diare 11 jam 30 menit.