Identifikasi Komposisi, Kandungan Dan Mikroenkapsulasi Karotenoid Kabocha (Cucurbita Maxima L.) Dengan Kitosan-Sodium Alginat-Stpp
Main Author: | Mulyadi, NaomiMegananda |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/150481/ |
Daftar Isi:
- Kekurangan Vitamin A (KVA) di Indonesia selama ini diatasi dengan distribusi suplemen vitamin A, program pendidikan dan penyuluhan gizi, serta fortifikasi minyak goreng sawit dengan vitamin A. Namun cara ini masih kurang efektif, mahal, mempertinggi impor, dan menimbulkan efek samping buruk bagi kesehatan. Tahun 2011 ada 9 juta balita dan lebih dari 1 juta ibu nifas menderita KVA subklinis. Provitamin A merupakan prekursor vitamin A yang bisa diperoleh pada bahan pangan berwarna kuning, seperti minyak sawit, kuning telur, labu kuning, wortel dan jagung. Warna kuning ini berasal dari pigmen karotenoid. Karotenoid provitamin A yang paling umum adalah -karoten, -karoten dan -kriptosantin. Untuk menjaga stabilitas dan sifat fungsional pigmen tersebut, maka dilakukan enkapsulasi menggunakan freeze-drying sebagai upaya perlindungan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari komposisi bahan penyalut terbaik untuk enkapsulasi pigmen -karoten dan -karoten pada labu kuning. Setelah ditemukan komposisi terbaik selanjutnya dilakukan uji karakterisasi dan efisiensi enkapsulasi pada serbuk mikroenkapsulat. Dalam penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap 1 faktor dengan 6 level konsentrasi pigmen, yaitu 0,5%;1,0%;1,5%; 2,0%; 2,5% dan 3,0%. Pengujian diulang 4 kali dan dianalisa menggunakan One-Way ANOVA dengan uji lanjut DMRT (α=0.05). Parameter analisa adalah kadar air, warna, absorbansi maksimum, persen efisiensi dengan spektrofotometer UV-Vis dan HPLC, total provitamin A, total karotenoid, persen kelarutan dalam air, etanol dan heksana serta ukuran dan bentuk dengan SEM. Hasil menunjukkan bahwa penyalut terbaik yang dipilih adalah kitosan:sodium alginat:STPP = 25:5:1. Penambahan pigmen memberi pengaruh nyata terhadap kadar air, warna (kecerahan, kemerahan, kekuningan, ohue dan kroma), persen efisiensi, total karotenoid dan total provitamin A. Penambahan pigmen tidak memberi pengaruh nyata terhadap rendemen dan persen kelarutan dalam air, etanol dan heksana. Persen efisiensi terbaik ditunjukkan pada konsentrasi penambahan pigmen 0,5% dengan nilai 90,86% (analisa dengan spektrofotometer UV-Vis) dan 93,49% (analisa dengan HPLC), dimana analisa menggunakan kedua metode tersebut menunjukkan trend penurunan efisiensi yang sama dengan bertambahnya pigmen. Hasil analisa SEM menunjukkan bahwa proses pengeringan beku menghasilkan serbuk yang berbentuk serpihan tidak merata dan didapatkan diameter mikroenkapsulat sekitar 214,2653,74 m.