Pengujian Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kasar Daun Jarak Cina (Jatropha Multifida L.) Metode Domestic Microwave Maceration Extraction (Dmme) (Kajian Daya Dan Waktu Radiasi)

Main Author: Wulandari, AyuFitriana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 1900
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150466/
Daftar Isi:
  • Jarak Cina (Jatropha multifida L.) merupakan tanaman yang sering ditemukan di halaman rumah atau kebun sebagai tanaman obat keluarga (TOGA). Masyarakat hanya memanfaatkan getah dari tanaman ini sebagai obat luka baru karena dapat mempercepat penyembuhan luka, hal ini disebabkan oleh senyawa fenolik yang terkandung dalam getah Jarak Cina. Pengambilan getah tersebut dengan cara memetik pada bagian batang sehingga bagian daun ikut terpetik, kemudian setelah didapat getahnya, daun dan batang tersebut dibuang. Oleh sebab itu, perlu dimanfaatkan karena semua bagian dari tumbuhan ini mengandung senyawa fenolik. Selain mempercepat penyembuhan luka, senyawa fenolik dapat beperan sebagai zat antimikroba, seperti flavonoid dan tanin. Isolasi senyawa fenolik dapat dilakukan dengan ekstraksi metode DMME (Domestic Microwaves Maceration Extraction), yaitu metode kombinasi metode domestic microwaves dan maserasi sebagai pendekatan metode MAE (Microwaves-Assisted Extraction) yang ideal. Ekstrak kasar yang didapat dari perlakuan terbaik dapat diaplikasikan pada bahan pangan sebagai zat antimikroba, dengan demikian digunakan pelarut akuades yang tidak bersifat toksik pada manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh daya microwave dan waktu ekstraksi menggunakan metode DMME terhadap rendemen, total fenol, total flavonoid dan total tannin ekstrak kasar daun Jarak Cina serta mengetahui aktivitas antimikroba perlakuan terbaik ekstrak kasar daun Jarak Cina. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa semakin besar daya yang digunakan dan semakin lama waktu radiasi menyebabkan rendemen ekstrak kasar daun Jarak Cina semakin menurun. Sebaliknya pada parameter total fenol, total flavonoid dan total tanin semakin meningkat. Berdasarkan uji perlakuan terbaik metode Zeleny, didapat perlakuan terbaik pada penggunaan daya 200 W dan waktu radiasi 3 menit, yaitu dengan karakteristik menghasilkan rendemen sebesar 52,54 %, total fenol sebesar 20,87 mg/g, total flavonoid sebesar 15,83 mg/g dan total tanin sebesar 15,82 mg/g. Sedangkan uji kualitatif tidak menunjukkan adanya senyawa saponin dalam ekstrak. Uji lanjut aktivitas antimikroba perlakuan terbaik menunjukkan bahwa ekstrak kasar daun Jarak Cina dapat menghambat kedua bakteri uji yaitu Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Zona hambat paling jelas didapat pada bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat sebesar 8,9 mm