Efek Anti Inflamasi dari Ekstrak Simplisia Daun Paku Cakar Ayam (Selaginella doederleinii Hieron) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan yang Diinduksi Karagenan
Main Author: | Hanafi, PanduSalim |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/150393/1/Pandu_Salim_Hanafi_-_Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/150393/ |
Daftar Isi:
- Inflamasi merupakan suatu respon terhadap cedera jaringan dan infeksi didalam sel tubuh. Pada kondisi tertentu inflamasi yang terjadi dapat menyebabkan bahaya bagi penderita. Pada umumnya masyarakat luas menggunakan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) untuk mengobati inflamasi tersebut. Namun penggunaan OAINS yang berkepanjangan dapat memberikan efek negatif pada hati dan ginjal pasien. Pada beberapa tahun terakhir beberapa penelitian menunjukan bahwa senyawa flavonoid dapat digunakan sebagai agen anti inflamasi. Tanaman paku cakar ayam (Selaginella doederleinii Hieron) adalah salah satu tanaman sumber flavonoid yang belum tereksplorasi dan dimanfaatkan dengan optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak simplisia daun paku cakar ayam dalam menurunkan aktivitas inflamasi serta mengetahui dosis ekstrak simplisia daun paku cakar ayam yang optimal dibandingkan kontrol obat natrium diklofenak dalam menurunkan aktivitas inflamasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dibagi menjadi 6 kelompok tikus yaitu kontrol negatif, kontrol positif, kontrol obat, dosis ekstrak 250mg/KgBB, dosis ekstrak 500mg/KgBB dan dosis ekstrak 750mg/KgBB. Data hasil penelitian akan dianalisis secara statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA) selang kepercayaan α=5% yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perlakuan yang diberikan. Jika hasil uji memperlihatkan adanya perbedaan nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dan/atau Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ekstrak simplisia daun paku cakar ayam (Selaginella doederleinii) kandungan kadar abu sebesar 7,11%, susut kering 16,79%, total flavonoid 43,11 mg/g, total fenol 20,61 mg/g, dan IC50 sebesar 316,36 μg/mL. Sedangkan uji in vivo menunjukkan bahwa pemberian ekstrak simplisia daun paku cakar ayam mampu menurunkan aktivitas inflamasi pada tikus yang yang diinduksi karagenan 2% sebanyak 0,4mL. Pemberian ekstrak simplisia daun paku cakar ayam dosis 500mg/KgBB memiliki inhibisi edema terbaik dibandingkan ekstrak dosis 250 mg/KgBB dan dosis 750 mg/KgBB serta kontrol obat natrium diklofenak. Pada pengujian CD68, pada dosis ekstrak menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan. Sedangkan pada pengujian kadar TNF-α tidak menunjukkkan perbedaan yang nyata antar perlakuan.