Aplikasi Metode Six Sigma Untuk Mengendalikan Kualitas Produk Sari Buah Belimbing Pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Mulyasari, Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang

Main Author: Adiswara, DinarArieka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150362/1/BAB_III.pdf
http://repository.ub.ac.id/150362/2/BAB_IV.pdf
http://repository.ub.ac.id/150362/3/BAB_V.pdf
http://repository.ub.ac.id/150362/4/COVER.pdf
http://repository.ub.ac.id/150362/5/DAFTAR_ISI.pdf
http://repository.ub.ac.id/150362/6/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/150362/7/BAB_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/150362/8/BAB_II.pdf
http://repository.ub.ac.id/150362/
Daftar Isi:
  • Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Mulyasari yang terletak di Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, merupakan industri rumahan (home industry) yang memproduksi minuman sari buah belimbing. Kendala terbesar yang dialami perusahaan pada tahap produksi adalah proses filling and sealing (pengisian dan penutupan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi proses dan faktor-faktor penyebab cacat pada proses filling and sealing produk sari buah belimbing di UKM Mulyasari. Penelitian ini menggunakan metode six sigma yaitu define, measure, dan analyze. Berdasarkan hasil penelitian, kunci karakteristik kualitas adalah cacat cup, cacat lid, cacat sliding mesin, dan cacat kotor. Data hasil uji normalitas telah terdistribusi normal, karena Asymptotic Significance 2-tailed mempunyai nilai lebih dari 0,05. Peta P menunjukkan bahwa semua subgrup dari proses telah terkendali. Proses filling and sealing telah memasuki rata-rata industri di Indonesia, karena berada di level 2,42 sigma. Kapabilitas proses UKM Mulyasari dikatakan layak untuk standar Indonesia, karena mempunyai nilai 82,13%. FMEA menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh menyebabkan cacat yaitu kelalaian pekerja. Hal ini bisa diatasi dengan memperketat pengawasan dan mengubah posisi kerja.