Karakteristik Fisik Kimia Minyak Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Hasil Pemucatan (Kajian Kombinasi adsorben dan Waktu Proses)

Main Author: Suryani, Eni
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/150335/1/KARAKTERISTIK_FISIK_KIMIA_MINYAK_KACANG_TANAH.pdf
http://repository.ub.ac.id/150335/
Daftar Isi:
  • Minyak kacang tanah memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi, bebas kolesterol, dan memiliki aktivitas farmakologi. Kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi pada minyak kacang tanah menyebabkan minyak ini mudah mengalami kerusakan yang berpengaruh pada karakteristik fisik dan kimia minyak. Proses pemurnian minyak dilakukan untuk memperbaiki karakteristik minyak dan menjaga kestabilan minyak selama penyimpanan, terdiri dari beberapa tahap yaitu degumming, netralisasi, bleaching, dan deodorisasi. Pemucatan (bleaching) merupakan suatu proses dalam pemurnian minyak yang bertujuan untuk menghilangkan pigmen alami seperti karotenoid dan klorofil serta pengotor seperti ion-ion logam dalam minyak dengan metode kimiawi atau pemucatan dengan menggunakan adsorben, sehingga dihasilkan warna minyak hasil pemucatan yang lebih cerah. Warna merupakan atribut sensori yang mempengaruhi mutu dan daya terima suatu produk. Warna berkaitan dengan pigmen alami yang dikandung suatu bahan. Minyak kacang tanah mengandung pigmen karotenoid dan lutein yang menyebabkan minyak berwarna kuning pucat. Metode pemucatan yang umum digunakan di industri adalah metode pemucatan dengan adsorben berupa karbon aktif dan lempung aktif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan kombinasi adsorben dan waktu proses terhadap karakteristik minyak kacang tanah hasil pemucatan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor, yaitu faktor I kombinasi adsorben (A) karbon aktif : lempung aktif (1:0; 1:2 ; 1:4) dan faktor II waktu proses (W) (20, 40, 60 menit). Parameter yang dianalisa meliputi warna (L,0 Hue), densitas minyak, kadar air, kadar kotoran, bilangan penyabunan, kadar asam lemak bebas, dan rendemen. Data dianalisis dengan metode analisis ragam (ANOVA) dengan uji lanjut BNT dan DMRT dengan selang kepercayaan 5% dan 1%. Pemilihan perlakuan terbaik dengan metode Zeleny. Minyak kacang tanah perlakuan terbaik dibandingkan dengan kontrol dengan Uji T. Hasil analisa tingkat kecerahan (L) warna minyak kacang tanah setelah proses pemucatan mengalami kenaikan kecerahan, berkisar 77.97-82.82, dibandingkan minyak kacang tanah mentah yaitu 76.93. Analisa kadar asam lemak bebas, kadar air, dan kadar kotoran mengalami penurunan dibandingkan minyak kacang tanah mentah. Hasil analisa ragam menunjukkan faktor waktu proses (W) memberi pengaruh sangat nyata (α= 0.01) terhadap parameter warna, kadar air, kadar kotoran, dan kadar asam lemak bebas. Kedua faktor yang digunakan dalam penelitian ini tidak berpengaruh nyata terhadap bilangan penyabunan dan berat jenis minyak. Hasil perlakuan terbaik yaitu perlakuan kombinasi adsorben (1:0) dengan waktu proses 60 menit (A1W3), dengan tingkat kecerahan 78.77, 0Hue 84.87, kadar air 0.01%, kadar kotoran 1.45%, bilangan penyabunan 190.67, kadar asam lemak bebas 0.08%, dan rendemen 86.77%.