Daftar Isi:
  • Pupuk merupakan salah satu komponen penting dalam peningkatan produksi pangan di Indonesia. Penemuan pupuk kimia (anorganik) merupakan salah satu pemicu terjadinya revolusi hijau (bidang pertanian) di dunia. Ketika teknologi intensifikasi diterapkan Indonesia dengan mengandalkan pupuk kimia, terbukti mampu meningkatkan hasil pertanian. Kedelai (Glycine max) dikenal sebagai tanaman pangan dan tanaman sayuran. Tanaman kedelai diketahui telah dibudidayakan pada 3000 SM di bagian utara Cina. Jenis liar dari tipe yang dibudidayakan ini tidak diketahui, tetapi diyakini berasal dari suatu jenis kedelai merambat dari Asia Utara. Peningkatan produksi kedelai selama sepuluh tahun terakhir lebih banyak sebagai kontribusi perluasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama pengadukan pada pembuatan pupuk terhadap kapasitas memegang air (pF), berat isi, penetrasi dan permeabilitas tanah hasil pemupukan, dan mengetahui pengaruh pupuk yang dihasilkan terhadap pertumbuhan tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah bahan dasar pupuk meliputi pupuk Kambing 200g/polibag + tanah 800g (P1) dan pupuk Sapi 200g/polibag + tanah 800g (P2). Faktor kedua adalah lama pengadukan 5 menit (T1), 10 menit (T2), dan 15 menit (T3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk terbaik terdapat pada pupuk P1T3. Berdasarkan parameter terhadap pertumbuhan tanaman Kedelai, maka perlakuan terbaik terdapat pada penggunaan pupuk P1T3. Pengaruh lama pengadukan berpengaruh terhadap tingkat kadar pF, berat isi, penetrasi, dan permeabilitas.