Peningkatan Efisiensi Produksi Karet RSS dengan Menggunakan Konsep Total Productive Maintenance (TPM) Pada Mesin Sheeter (Studi Kasus di PT. Kaliduren Estates, Tugusari-Jember
Daftar Isi:
- PT. Kaliduren Estates merupakan industri yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan karet lembaran (Ribbed SmokeSheet). Tahapan proses produksi karet RSS salah satunya ialah proses penggilingan. Proses penggilingan merupakan tahap titik kritis karena ketidaksesuaian ketebalan koagulum yang dihasilkan akan berpengaruh pada kualitas karet yaitu tingkat kematangan setelah melalui proses pengasapan. Kegagalan yang dihasilkan pada proses tersebut mengakibatkan peningkatan jumlah defect yang secara langsung dapat menurunkan efisiensi produksi. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengukur nilai efektifitas dan efisiensi mesin, mengidentifikasi usaha peningkatan efisiensi produksi dengan penerapan Total Productive Maintenance (TPM) serta faktor-faktor yang menjadi penyebab dasar penurunan efisiensi produksi pada mesin sheeter sehingga diperoleh usulan yang harus dilakukan guna mengatasi penurunan efisiensi produksi. Usaha peningkatan efisiensi produksi dilakukan dengan penerapan konsep TPM yang menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai alat yang digunakan untuk mengukur dan mengetahui kinerja mesin/peralatan dan metode Overall Input Efficiency (OIE) yaitu tingkat efisiensi input yang masuk pada mesin sheeter sehingga dapat diperoleh nilai total efisiensi mesin/peralatan atau yang disebut TEE (Total Equipment Efficiency). Perhitungan Six Big Losses dilakukan untuk mengukur persentase Losses yang menyebabkan rendahnya nilai OEE. Losses tersebut akan dianalisis menggunakan metode FMEA (Failure Method Effect Analyze) untuk mengetahui penyebab dominan terjadinya losses tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, pencapaian nilai OEE di PT. Kaliduren Estates menunjukkan bahwa nilai efektifitas mesin pada mesin sheeter dalam satu tahun tersebut hampir keseluruhan berada diatas nilai standar internasional (85%) kecuali pada bulan April (72,27%) dan bulan Mei (80,33%). Nilai Total Equipment Efficiency (TEE) pada mesin sheeter tertinggi terjadi pada bulan Februari (86,29%) dan terendah pada bulan April (58,11%) dimana standar nilai TEE ialah sebesar 85%. Hasil perhitungan Six Big Losses diperoleh persentase looses terbesar penyebab penurunan efektifitas mesin dikarenakan Breakdown losses, Setup and Adjusment losses dan Idling and Minor Stoppages. Berdasarkan metode FMEA, penyebab dominan turunnya efektifitas dan efisiensi mesin secara detail ialah bearing yang berkarat dan sheet yang terselip di bawah roll. Rekomendasi perbaikan untuk masalah bearing ialah dengan pengecekan dan pemeliharaan secara periodik serta menggunakan sistem pelumasan mineral grease. Mesin yang terhenti karena sheet terselip dibawah roll dapat dicegah dengan menghimbau operator untuk berkonsentrasi dalam mengoperasikan mesin. Penerapan TPM dalam meningkatkan efisiensi produksi karet RSS pada PT. Kaliduren Estates dilakukan dengan meminimalkan Six Big Losses dan meningkatkan nilai OEE serta menerapkan sistem pemeliharaan mandiri untuk mengubah pola pikir operator yang beranggapan bahwa operator hanya menggunakan mesin/peralatan. Perusahaan disarankan supaya tidak hanya berfokus pada hasil tetapi juga pada efisiensi dari penggunaan sumber daya input. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan adanya pengukuran menggunakan metode OIE dengan input biaya pemeliharaan alat dan biaya suku cadang, sehingga hasil yang didapat lebih akurat