Penilaian Kinerja Karyawan Bagian Produksi berdasarkan Kompetensi dengan Metode Pairwise Comparison dan Rating Scale (Studi Kasus di PTPN XII (Persero) Kebun Kertowono Lumajang
Main Author: | Efendi, Wawan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/150315/1/LAPORAN_FULL.pdf http://repository.ub.ac.id/150315/ |
Daftar Isi:
- PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Kertowono Lumajang memiliki jumlah Sumber Daya Manusia sebanyak 150 karyawan. Kinerja karyawan yang tidak optimal di Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Kertowono Lumajang akan mempengaruhi kinerja perusahaan terutama karyawan bagian produksi. Penilaian kinerja karyawan yang dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Kertowono Lumajang selama ini belum optimal, karena belum ada pembobotan pada kompetensi/kriteria penilaian kinerja karyawan sehingga tidak diketahui kompetensi/kriteria mana yang paling mempengaruhi kinerja karyawan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembobotan kompetensi/kriteria penilaian kinerja karyawan. Tujuan dilakukan penelitian adalah Menentukan bobot kepentingan kriteria kompetensi dengan menggunakan metode Pairwise Comparison dan mendapatkan hasil penilaian kinerja karyawan dengan metode Rating Scale di PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) Kebun Ketowono Lumajang. Penilaian kinerja karyawan yang diusulkan pada penelitian ini adalah penilaian berdasarkan kompetensi perusahaan dengan menggunakan metode Pairwise Comparison. Kelebihan metode Pairwise Comparison ini dapat memberikan analisis yang jauh lebih baik bagi respon-respon yang diberikan tim pakar dibanding metode lainnya. Parwise Comparison digunakan untuk mengukur bobot kriteria-kriteria kinerja yang telah ditetapkan sehingga bobot kriteria tersebut akan dijadikan dasar dalam menilai kinerja karyawan. Metode Rating Scale juga digunakan dalam penelitian ini untuk penilaian kinerja karyawan. Hasil penelitian ini berupa urutan peringkat dari evaluasi alternatif yang menggambarkan pilihan dari para pembuat keputusan. Bobot kriteria kompetansi yang diperoleh untuk kelompok kompetensi keterampilan teknis (0,250), yaitu kecakapan atau kemampuan teknis pelaksanaan tugas (0,068), kecepatan penyelesaian tugas (0,055), penghayatan untuk pelaksanaan instruksi, pedoman dan metode kerja (0,068) dan ketekunan atau kerajinan (0,055). Bobot kriteria kompetensi yang diperoleh untuk kelompok kompetensi keterampilan mengurus tugas (0,270), yaitu kepemimpinan (0,073), tanggung jawab (0,054), kreatifitas/inisiatif (0,059), kesanggupan mengorganisir/koordinasi jenis-jenis kerja lain (0,041) dan mutu pekerjaan/pelayanan (0,043). Bobot kriteria kompetensi yang diperoleh untuk kelompok hubungan kerja (0,230), yaitu hubungan kerja terhadap atasan (0,076), hubngan kerja terhadap teman sederajat (0,076) dan hubungan kerja terhadap bawahan (0,076). Bobot kriteria yang diperoleh untuk kelompok kepribadian dan penampilan (0,250), yaitu budi pekerti (0,060), absensi (0,063), disiplin dan kejujuran (0,078), serta kesehatan dan keselamatan kerja (0,050). Berdasarkan hasil penilaian terhadap 7 (tujuh) karyawan dari 42 karyawan bagian produksi didapatkan hasil bahwa 1 (satu) karyawan memiliki kinerja tinggi yaitu memperoleh nilai antara 3,40 < n ≤ 4,20, 5 (lima) karyawan memiliki kinerja sesuai standar yaitu memperoleh nilai berkisar antara 2,60 < n ≤ 3,40, dan 1 (satu) karyawan yang memiliki kinerja rendah yaitu memproleh nilai berkisar antara 1,80 < n ≤ 2,60. Perusahaan hendaknya melakukan penilaian kinerja karyawan secara berkala dan hendaknya juga melakukan pelatihan tiap tahun terhadap karyawan agar prestasi kinerja karyawan meningkat. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya analisis kinerja seluruh karyawan yang ada di perusahaan dan hasil penilaian terbaiknya diinformasikan kepada karyawan agar proses perbaikan dan penilaian karyawan berjalan baik.