Daftar Isi:
  • Koperasi Brenjonk merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dibidang hortikultura organik. Produk yang dihasilkan berupa sayuran organik seperti pakchoi hijau, sawi, bayam hijau, bayam merah, selada, dan lain sebagainya. Produk hortikultura memiliki potensi risiko dalam rantai pasok yang tinggi, karena itu Koperasi Brenjonk perlu melakukan manajemen risiko rantai pasok. Potensi risiko dapat dikurangi dengan melakukan perancangan strategi mitigasi. Untuk merancang strategi mitigasi, perlu dilakukan identifikasi kejadian risiko dan agen risiko terlebih dahulu. Penelitian bertujuan mengetahui prioritas agen risiko dan perancangan strategi mitigasi yang dapat diterapkan dalam rantai pasok Koperasi Brenjonk. Penelitian menggunakan Metode House of Risk (HOR) yang terbagi menjadi dua fase. Fase 1 merupakan fase identifikasi kejadian risiko dan agen risiko dalam rantai pasok. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan Supply Chain Reference Operation (SCOR). Fase 2 merupakan fase pemilihan strategi mitigasi yang paling sesuai untuk diterapkan. HOR fase 1 menunjukkan dalam rantai pasok Koperasi Brenjonk terdapat 33 kejadian risiko yang disebabkan oleh 25 agen risiko. Berdasarkan perhitungan terpilih 9 agen risiko yang akan disusun strategi mitigasinya. HOR fase 2 menghasilkan 16 usulan strategi mitigasi yang dapat diterapkan di Koperasi Brenjonk. Berdasarkan tingkat efektivitas dan kemudahan penerapan, strategi yang menjadi prioritas utama adalah strategi Pengawasan petani oleh Internal Control System Koperasi Brenjonk dan strategi yang menjadi urutan terakhir adalah strategi Koordinasi dengan pihak terkait. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan mengenai risiko rantai pasok Koperasi Brenjonk dengan distributor atau peritel untuk mengetahui risiko dalam rantai pasok Koperasi Brenjonk secara utuh dan merancang strategi mitigasi yang tepat