Daftar Isi:
  • Sub sistem yang menciptakan nilai tambah dari sebuah komoditas primer hasil pertanian, yaitu agroindustri. Dengan agroindustri ini maka sebuah komoditas pertanian diderivasi terus sampai hilir untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Salah satu wilayah yang mempunyai potensi agroindustri yang dapat dikembangkan, yaitu Kabupaten Kediri. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Kediri tahun 2014, terdapat 2 (dua) sentra agroindustri di Kabupaten Kediri yang akan diteliti yaitu emping melinjo yaitu sekitar 4 unit agroindustri dan getuk pisang yaitu sekitar 4 unit. Permasalahan yang ada pada agroindustri di Kabupaten Kediri dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu manajemen, teknologi dan sistem produksi. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan pembobotan strategi penguatan kinerja agroindustri di Kabupaten Kediri dengan metode AHP. Serta merumuskan perangkingan strategi penguatan kinerja agroindustri di Kabupaten Kediri dengan metode TOPSIS. Metode AHP digunakan untuk mengukur bobot kriteria-kriteria kinerja yang telah ditentukan sebagai dasar dalam strategi penguatan kinerja agroindustri. Bobot kriteria kinerja digunakan agar dapat mengurangi kesubyektifan penilaian. Sedangkan metode TOPSIS digunakan untuk menentukan solusi terbaik dari beberapa alternatif strategi. . Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang dibagikan kepada empat responden ahli. Berdasarkan hasil dari pengolahan AHP, kriteria level 1 yang menjadi prioritas dalam penguatan kinerja agroindustri di Kabupaten Kediri, yaitu sistem produksi, manajemen, dan teknologi. Kriteria level 2 yang menjadi prioritas, yaitu meningkatkan daya saing, kualitas produk, kesempatan kerja, dan produksi. Strategi yang menjadi prioritas penguatan kinerja agroindustri di Kabupaten Kediri, yaitu pelatihan tenaga kerja, meningkatkan inovasi produk, pengendalian mutu, konsistensi kualitas, serta ketersediaan bahan baku dan produk. Hasil pengolahan dengan metode TOPSIS didapatkan prioritas substrategi untuk penguatan kinerja agroindustri di Kabupaten Kediri pada pelatihan tenaga kerja dengan tiga rangking teratas adalah memberikan training dan motivasi secara rutin, melakukan kursus untuk menambah wawasan, dan melakukan studi banding ke UMKM yang sudah maju. Pada strategi meningkatkan inovasi produk diperoleh prioritas substrategi tiga rangking teratas: membuat desain kemasan yang menarik, melakukan penambahan variasi rasa produk, dan melakukan diversifikasi produk. Pada strategi pengendalian mutu diperoleh prioritas substrategi tiga rangking teratas, yaitu menjaga konsistensi bahan baku (kualiatas dan kuantitas) , menggunakan teknologi yang canggih dan membuat SOP (Standard Operational Procedure).