Studi Komparasi Produksi Bioetanol Nira Batang Kelapa Sawit oleh Flocculant Saccharomyces cerevisiae (NCYC- 1195) dan Non-flocculant Saccharomyces cerevisiae (Kyokai 7)
Daftar Isi:
- Jumlah populasi manusia yang semakin meningkat dan semakin berkembangnya industri mengakibatkan semakin tingginya angka ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi utama. Menurut Badan Pusat Satistik (BPS), sejak tahun 1996 hingga 2012 produksi minyak mentah Indonesia mengalami penurunan sebesar 57%, sedangkan perkembangan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mengalami kenaikan pesat hingga 649%. Akibatnya pemerintah harus mengimpor BBM dari luar negeri untuk menutupi defisit kebutuhan nasional. Bioetanol merupakan sumber energi alternatif pengganti BBM yang ramah lingkungan dan dapat diperbarui terbuat dari proses fermentasi bahan nabati oleh mikroorganisme. Efisiensi produksi bioetanol diperoleh melalui ketepatan pemilihan jenis mikroorganisme, kontrol proses fermentasi,dan bahan baku. Nira batang kelapa sawit merupakan limbah dari perkebunan kelapa sawit selama proses peremajaan dengan produksi sekitar 4.420.880 ton nira/tahun. Dibandingkan bahan baku lain, nira ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu selain harganya murah karena merupakan limbah, juga mengandung gula (80-100 g/L) yang dapat difermentasi langsung oleh yeast menjadi etanol tanpa pretreatment, serta nira ini juga mengandung asam amino, asam organik, mineral dan vitamin, sehingga merupakan bahan baku yang potensial untuk pembuatan etanol. Penelitian ini menggunakan dua jenis strain Saccharomyces cerevisiae, yaitu flocculant dan nonflocculant Saccharomyces cerevisiae. Flocculant Saccharomyces cerevisiae merupakan yeast yang mampu membentuk flok atau gumpalan sel yang mengendap secara cepat dalam medium pertumbuhannya, kemampuan ini berperan penting dalam produksi bioetanol karena mempermudah proses purifikasi yaitu meniadakan proses sentrifugasi sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Sumber nitrogen merupakan makronutrien yang dibutuhkan untuk sintesis protein, asam nukleat dan koenzim. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pada medium fermentasi nira batang kelapa sawit ditambahkan urea sebagai sumber nitrogen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan strain Saccharomyces cerevisiae dan konsentrasi urea yang tepat untuk memproduksi etanol yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan dua faktor yaitu strain Saccharomyces cerevisiae dan konsentrasi urea (0%; 0,1%; 0,2% dan 0,3% b/v). Perlakuan terbaik dipilih berdasarkan produksi etanol tertinggi yaitu sebesar 4,86% (v/v) yang diperoleh dari fermentasi nira batang kelapa sawit oleh Saccharomyces cerevisiae Kyokai 7 tanpa adanya penambahan urea. Yield etanol yang dihasilkan sebesar 51,8%.