Identifikasi Produk Hasil Proses Hydrothermal Liquefaction Limbah Destilasi Bioetanol Generasi-2
Daftar Isi:
- Peningkatan produksi dan nilai ekonomi minyak sawit melalui konversi menjadi produk yang bernilai ekonomi lebih tinggi akan memberikan dampak yang berarti terhadap pendapatan Indonesia. Di samping itu, kelapa sawit juga merupakan salah satu sumber penghasil limbah pertanian. Dalam satu ton kelapa sawit, terdapat 230-250 kg tandan kosong kelapa sawit, 130-150 kg serat, 65 kg cangkang dan 55-60 kg biji dan 160-200 kg minyak mentah. Salah satu pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi bioetanol generasi-2 telah dilakukan di PP-Kimia LIPI. Produksi bioetanol generasi-2 dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang ada di PP-Kimia LIPI juga menghasilkan beberapa limbah, antara lain limbah pretreatment dan limbah destilasi. Limbah destilasi ini masih memiliki kandungan glukosa, xylosa, dan etanol sehingga memiliki potensi untuk di proses kembali guna mendapatkan produk baru yang lebih bernilai. Pengolahan limbah destilasi ini dapat dilakukan salah satunya dengan cara proses hidrotermal yang merupakan suatu proses ideal yang cocok untuk bahan baku basah seperti lumpur atau slurry. Penelitian ini menggunakan beberapa analisa, yaitu analisa HPLC dan analisa elemen CHON sebelum proses hidrotermal serta analisa GC-MS sesudah proses hidrotermal. Data yang diperoleh dari hasil analisis GC-MS berupa data kandungan senyawa kimia meliputi data angka dan grafik. Dari data angka tersebut kemudian diolah untuk mengetahui presentase mol tiap-tiap senyawa kimia berdasarkan produksi liquid. Dari perhitungan tersebut maka dapat diketahui kondisi optimum untuk mendapatkan kandungan senyawa kimia terbaik. Hasil yang diperoleh bahwa pada hasil proses hidrotermal, diketahui limbah destilasi bioetanol generasi-2 masih memiliki kandungan asam asetat, fenol, dan 2-pyrollidinone. Untuk mendapatkan hasil asam asetat tertinggi dapat digunakan temperatur 250°C. Untuk mendapatkan hasil fenol tertinggi dapat digunakan temperatur 300°C. Dan untuk mendapatkan hasil 2-pyrrolidinone tertinggi dapat digunakan temperatur 325°C. Dari kandugan yang telah diketahui, dapat disimpulkan bahwa hasil proses destilasi limbah destilasi hidrotermal hanya dapat dijadikan bahan sediaan kimia atau chemical feedstock.