Daftar Isi:
  • Air merupakan elemen penting bagi kehidupan makhluk hidup. Air memiliki banyak kegunaan, salah satunya yakni untuk irigasi. Irigasi terbagi menjadi beberapa sistem yaitu irigasi permukaan, irigasi curah, dan irigasi tetes. Irigasi permukaan membutuhkan saluran irigasi untuk mengalirkan air menuju area persawahan. Daerah Irigasi Sonosari yang berada di Kabupaten Malang termasuk daerah yang menggunakannya. Kerugian dari sistem irigasi permukaan yakni banyak air yang hilang selama penyaluran air di saluran. Akibatnya air yang sampai di sawah tidak sesuai rencana. Kehilangan ini berdampak pada nilai efisiensi saluran. Karenanya perlu ada penelitian terkait efisiensi saluran di daerah irigasi sonosari. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui nilai efsiensi saluran irigasi dan besarnya kehilngan air di saluran serta bagaimana kondisi saluran irigasi di Daerah Irigasi Sonosari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Adapun efisiensi dan kehilangan air dihitung menggunakan metode inflow-outflow. Nilai hasil perhitungan tersebut selanjutnya akan dibandingkan dengan ketentuan dari Dinas Pekerjaan Umam untuk diketahui kelayakannya. Data tersebut juga akan diuji menggunakan uji T. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa dinding saluran primer masih banyak yang tanpa pasangan batu, sehingga banyak tanaman di tepi saluran. Tanaman-tanaman tersebut antara lain bambu, kelapa, pisang, dan rumput. Saluran juga nampak kotor karena banyaknya sampah di badan saluran. Dinding saluran yang berupa pasangan batu juga banyak yang mengalami kerusakan dan perlu diperbaiki. Efisiensi saluran primer secara umum telah memenuhi kriteria dari Dinas Pekerjaan Umum, namun ada beberapa titik yang efisiensinya di bawah ketentuan. Titik-titik tersebut yaitu ruas 2 dengan efisiensi 88,05%; ruas 6 dengan efisiensi 85,11%; ruas 9 dengan efisiensi 86,85%, ruas 11 dengan efisiensi 87,23%; ruas 12 dengan efisiensi 86,96%; dan ruasn 15 dengan efisiensi 86,41%. Adapun saluran sekunder yang tidak memenuhi ketentuan yaitu saluran SS 2 yang efisiensinya sebesar 87,54%. Kehilangan air di saluran primer rata-rata yaitu 0,028 m3/s. Kehilangan air tersebut disebabkan oleh evaporasi, rembesan, evapotranspirasi tanaman, penyerapan air oleh tanaman dan kebocoran. Adapun kehilangan air di saluran sekunder yaitu 0,009 m3/s di saluran SS 2 dan 0,004 m3/s di saluran SS 4.