Daftar Isi:
  • Alih fungsi lahan di perkotaan cenderung ke arah pembukaan lahan yang menyebabkan terganggunya keseimbangan hidrologi. Perubahan fungsi lahan dengan berkurangnya penutup vegetasi dan hilangnya tampungan alami berakibat pada daya tampung terhadap detensi atau kemampuan tanah untuk menahan air sementara. Perlu dilakukan simulasi debit puncak hujan untuk memperoleh volume daya tampung dan kumulatif tampungan pada lahan pra-pembangunan dan pasca-pembangunan. Metode penelitian ini menggunakan Metode SCS dengan analisis spasial yang menggunakan tool yaitu software SIMODAS. Metode SCS meperhitungkan faktor kelompok tanah, tataguna lahan dan kelembaban tanah. Penelitian ini membandingkan hidrograf pra-pembangunan dan pasca-pembangunan untuk mendapatkan volume tampungan detensi kompensasi alih fungsi lahan. Perubahan daya tampung air limpasan hujan terjadi pada peralihan lahan pada hujan rancangan kala ulang 10 Tahun debit puncak limpasan (Qp) meningkat dari 0,07m3/detik menjadi 0,16m3/detik, kala ulang 25 Tahun Qp meningkat dari 0,11m3/detik menjadi 0,21m3/detik dan pada kala ulang 50 Tahun Qp meningkat dari 0,14m3/detik menjadi 0,24m3/detik. Perancangan tampungan detensi pada Perumahan Bridge Town dilakukan dengan memotong debit puncak banjir dengan didapatkan kompensasi volume tampungan detensi sebesar 7,346m3/Ha.