Pewarnaan Kain Mori Batik Menggunakan Zat Pewarna Alami Kunyit (Curcuma domestica Val.) (Kajian Jenis dan Konsentrasi Fiksator)
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh perbedaan jenis dan konsentrasi fiksator (tawas, kapur dan tunjung) terhadap intensitas warna, ketahanan luntur, kerataan warna dan ketuaan warna kain mori batik menggunakan pewarna alami kunyit. Metode penelitian menggunakan RAK dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah jenis fiksator yaitu tawas, kapur dan tunjung. Faktor kedua adalah konsentrasi fiksator yaitu 10%, 15% dan 20% (b/v). Hasil perlakuan terbaik menggunakan Multiple Attribute, yaitu pada perlakuan fiksator tawas dengan konsentrasi 15% (b/v) dengan rerata nilai intensitas warna yaitu nilai intensitas warna merah (a*) sebesar 18,85; intensitas warna kuning (b*) sebesar 37,9; tingkat kecerahan (L*) sebesar 52,3; perbedaan warna (∆E) sebesar 3,8 (pengaruh sedang), artinya proses fiksasi atau penguncian warna memberikan pengaruh sedang terhadap nilai intensitas warna (a*, b* dan L*). Rerata nilai uji ketahanan luntur warna terhadap gosokan kering dan basah menunjukkan nilai stainning scale (penodaan warna) sebesar 4 (baik) dan 3 (cukup). Rerata uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian nilai grey scale (skala abu-abu) dan staining scale (penodaan warna) sebesar 2-3 (kurang) dan 3-4 (cukup baik). Rerata skor uji penerimaan produsen dan konsumen (kerataan dan ketuaan warna) dihasilkan pada parameter kerataan warna, konsumen dan produsen memberikan penilaian sebesar 6,38 (menyukai) dan 6,39 (menyukai). Parameter ketuaan warna, produsen dan konsumen memberikan penilaian sebesar 3,03 (agak tidak menyukai) dan 2,78 (tidak menyukai