Daftar Isi:
  • Pengomposan akan berlangsung apabila syarat-syarat untuk pembuatan kompos telah terpenuhi. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah ketersediaan oksigen selama proses pengomposan berlangsung. Penelitian ini akan mencoba melakukan terobosan baru berupa pengomposan statis dengan aerasi konveksi natural sehingga yang akan memberikan kecukupan oksigen selama proses pengomposan skala sedang hingga besar tanpa harus melakukan pembalikan. Sludge biogas merupakan hasil akhir atau limbah keluaran dari digester biogas. Dengan dilakukan pengolahan limbah yang lebih baik, diharapkan dapat mengatasi masalah yang ditimbulkan serta dapat meningkatkan nilai jualnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari berbagai tipe pengomposan terhadap sifat fisik dan kimia kompos yang berbahan baku sludge biogas.Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sludge biogas, serbuk gergaji, dan EM4. Terdapat tiga perlakuan pada metode penelitian ini, masing masing perlakuan adalah pengomposan pasif konvensional tanpa aerasi, pengomposan dengan tumpukan statis beraerasi, dan yang ketiga adalah pengomposan dengan rak segitiga. Masing-masng perlakuan akan diambil sampel sebanyak 3 kali sehingga total sampel yang akan dianalisa dan diamati hasil pengomposan sebanyak 9 sampel. Sampel tersebut akan dilakukan pengujian dilaboratorium untuk mengetahui kandungan C/N rasio, N, P, K, serta pH yang dimiliki kompos. Untuk mengetahui perkembangan proses pengomposan, dilakukan pengamatan terhadap suhu, kadar air, warna, serta bau/aroma. Perlakuan pengomposan dengan tumpukan statis beraerasi dan pegomposan dengan rak segitiga memberikan hasil terbaik serta mempermudah pada saat monitoring tanpa harus melakukan pembalikan. C/N rasio dari masing-masing perlakuan adalah pengomposan konvensional 16,67:1, pengomposan statis beraerasi 15,33:1, serta pengomposan dengan rak segitiga 15:1.