Optimasi Persediaan Bahan Baku Kedelai Menggunakan Metode Silver Meal Heuristic dan Least Unit Cost (Studi Kasus di UKM Tahu ADMA Malang)
Main Author: | Mahbubah, Zinatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/150036/1/051503866_-_Zinatul_M..pdf http://repository.ub.ac.id/150036/ |
Daftar Isi:
- Ketersediaan kedelai di Indonesia masih rendah dan belum dapat mengimbangi permintaannya sehingga mengharuskan setiap usaha yang berbahan baku kedelai melakukan manajemen persediaan bahan baku dengan baik agar proses produksi tidak terhambat dan mengakibatkan tidak terpenuhinya permintaan konsumen. Manajemen persediaan bahan baku kedelai di UKM Adma masih menggunakan metode secara konvensional sehingga belum diketahui persediaan bahan baku kedelai yang optimal. Tujuan dari penelitian adalah menentukan persediaan bahan baku kedelai yang optimal menggunakan metode Silver Meal Heuristic dan Least Unit Cost sehingga didapatkan biaya persediaan yang lebih minimum. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode Silver Meal Heuristic dan Least Unit Cost, dimana metode tersebut memiliki kelebihan yaitu fleksibel dan mudah digunakan. Silver Meal Heuristic merupakan metode untuk mencari biaya rata-rata minimum pada tiap periode untuk sejumlah periode yang telah direncanakan, sedangkan Least Unit Cost merupakan metode dengan pendekatan try and error dengan pertimbangan biaya periode unit terendah. Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui seberapa sensitif suatu keputusan terhadap perubahan faktor-faktor atau parameter-parameter yang mempengaruhinya. Pola permintaan produk Tahu di UKM Tahu Adma paling sesuai diramalkan dengan model ARIMA (0,0,7) dengan MAPE sebesar 4,409. Optimasi persediaan bahan baku menggunakan metode silver meal heuristic menghasilkan total biaya persediaan yang sama dengan metode optimasi least unit cost yaitu Rp. 2.681.678,41. Total biaya persediaan tersebut dapat dicapai dengan melakukan pemesanan 3 minggu sekali dengan kuantitas yang berbeda. Total biaya persediaan hasil optimasi x dapat menurunkan biaya sebesar 57,495% dari total biaya persediaan sebelum optimasi. Total biaya persediaan menggunakan metode silver meal heuristic dan least unit cost dalam analisis sensitivitas menunjukkan bahwa total biaya persediaan tersebut paling sensitif terhadap perubahan biaya pemesanan jika dibandingkan dengan perubahan biaya penyimpanan dan jumlah permintaan. Perusahaan dapat menerapkan persediaan bahan baku menggunakan optimasi dalam penelitian ini yaitu melakukan pemesanan dengan frekuensi 3 minggu sekali dengan kuantitas yang berbeda sesuai dengan hasil perhitungan optimasinya. Dalam penelitian ini, optimasi persediaan bahan baku dilakukan dengan sistem deterministik sehingga penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan metode optimasi secara probabilistik.