Daftar Isi:
  • Gangguan Fungsi Hati Kronik Disebabkan Salah Satunya Oleh Kerusakan Sel Yang Disebabkan Oleh Stres Oksidatif. Stres Oksidatif Muncul Akibat Paparan Radikal Bebas Dalam Tubuh Yang Dapat Bersumber Dari Induksi Minyak Jelantah. Hal Seperti Ini Akan Menyebabkan Peroksidasi Lemak, Rusaknya Molekul Lemak (Fosfolipid) Membran Sel, Rusaknya DNA Dan Oksidasi Protein. Umbi-Umbian Lokal Seperti Umbi Kimpul, Umbi Garut, Ubi Kelapa, Umbi Gadung Dan Umbi Gembili Yang Mengandung Dioskorin, Diosgenin Dan Fenol Diyakini Berfungsi Sebagai Antioksidan. Antioksidan Dapat Melawan Pengaruh Bahaya Dari Radikal Bebas. Disisi Lain, Umbi-Umbian Lokal Ini Jarang Diolah Dan Dikonsumsi Oleh Kalangan Masyarakat Karena Rasanya Yang Kurang Disukai. Oleh Karena Itu Umbi-Umbian Lokal Ini Diolah Menjadi Mie Sehat. Mie Ini Diharapkan Menjadi Alternatif Makanan Fungsional Bagi Masyarakat . Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Mengetahui Efek Hepatoprotektor Dari Mie Sehat Berbasis Umbi-Umbian Terhadap Kadar MDA, SOD, Aktivitas Katalase Dari Organ Hepar Tikus, Serta Gamabaran Histopatologi Pada Kondisi Stres Oksidatif Akibat Minyak Jelantah. Rancangan Penelitian Yang Digunakan Adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Dengan 1 Faktor Terdiri Dari 8 Level Dan Diulang Sebanyak 5 Kali. Kedelapan Level Tersebut Yakni Kontrol Negatif (Normal), Kontrol Positif (Induksi Jelantah), Stress Oksidatif + Pakan I (Induksi Jelantah + Mie Instan Terigu), Stress Oksidatif + Pakan II (Induksi Jelantah + Mie Kering Gembili), Stress Oksidatif + Pakan III (Induksi Jelantah + Mie Instan Gadung), Stress Oksidatif + Pakan IV (Induksi Jelantah + Mie Kering Ubi Kelapa), Stress Oksidatif + Pakan V (Induksi Jelantah + Mie Instan Garut ),Dan Stress Oksidatif + Pakan VI (Induksi Jelantah + Mie Instan Kimpul). Pengambilan Organ Hepar Dilakukan 28 Hari Setelah Perlakuan Selesai Diberikan. Data Hasil Penelitian Dianalisis Statistik Ragam (ANOVA) Diikuti Uji Lanjut DMRT (Α=0,05). Berdasarkan Hasil Penelitian, Jenis Perlakuan Memberikan Pengaruh Yang Nyata (Α=0,05) Terhadapt Kadar MDA, SOD Dan Aktivitas Katalase Organ Hepar. Pada Parameter Aktivitas SOD Organ Hepar, Aktivitas SOD Terbesar Ditunjukan Oleh Kelompok Perlakuan Hepatoprotektor 3 (Mie Isntan Gadung) Dengan Aktivitas SOD Sebesar 79.24 U/G . Aktivitas SOD Terkecil Yakni Pada Perlakuan Hepatoprotektor I (Mie Instan Terigu) Dengan Aktivitas SOD Sebesar 47.52 U/G. Kadar MDA Terkecil Ditunjukan Pada Perlakuan Hepatoprotektor III (Mie Instan Gadung) Sebesar 6.07 Unit/Ml. Kadar MDA Terbesar Yakni Pada Perlakuan Hepatoprotektor I (Mie Instan Terigu) Yakni Sebesar 16.20 Unit/Ml. Aktivitas Katalase Terbesar Yakni Pada Perlakuan Hepatoprotektor III (Mie Instan Gadung), Hepatoprotektor V (Mie Instan Garut), Hepatoprotektor VI (Mie Instan Kimpul) Sebesar 0,047 Mm/Menit/Mg. Aktivitas Katalase Terkecil Yakni Pada Perlakuan Hepatoprotektor I (Mie Instan Terigu) Sebesar 0,002 Mm/Menit/Mg.