Daftar Isi:
  • Nori Merupakan Sediaan Berupa Lembaran Yang Dikeringkan Dengan Bahan Baku Rumput Laut Merah Jenis Porphyra. Rumput Laut Ini Tidak Terdapat Di Indonesia Karena Porphyra Hidup Pada Iklim Subtropis. Lidah Buaya Merupakan Tanaman Liliaceae Yang Memiliki Jumlah Spesies Cukup Banyak Diantaranya Jenis Aloe Vera. Berdasarkan Data Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009, Kapasitas Produksi Lidah Buaya Dari Lahan Pertanaman Di Pontianak Seluas 52,75 Hektar Mencapai 1.274 Ton Lebih Per Bulannya. Lidah Buaya Memiliki Kandungan Antioksidan Berupa Saponin, Flavonoid, Isoflavon, Lignin, Vitamin E Dan Vitamin C. Kandungan Nutrisi Dan Antioksidan Memungkinkan Aloe Vera Jenis Aloe Barbadensis Diolah Menjadi Nori Yang Bernilai Jual Tinggi. Tujuan Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Pengaruh Konsentrasi Karagenan Terhadap Karakteristik Organoleptik, Fisik, Dan Kimia Nori Fungsional Lidah Buaya. Penelitian Ini Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (Rak) Dengan 1 Faktor Terdiri 5 Level. Faktor Yang Diteliti Adalah Perlakuan Penambahan Karagenan 0%; 0,25%; 0,5%; 0,75%; Dan 1% Dari Berat Lidah Buaya, Diulang 2 Kali. Uji Organoleptik Meliputi Kenampakan, Aroma, Dan Tekstur Dengan Panelis 20 Orang. Selain Itu, Dilakukan Uji Fisik Dan Kimia Meliputi Ketebalan, Kekuatan Tarik, Kadar Air, Dan Aktivitas Antioksidan. Pemilihan Perlakuan Terbaik Didasarkan Uji Organoleptik Dengan Metode De Garmo. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Penambahan Karagenan Berpengaruh Nyata Terhadap Ketebalan, Kekuatan Tarik, Kadar Air, Dan Aktivitas Antioksidan. Nori Fungsional Lidah Buaya Perlakuan Terbaik Yaitu Dengan Penambahan Karagenan Sebesar 1%. Rerata Nilai Kesukaan Panelis Terhadap Kenampakan Sangat Suka (8,7); Aroma Tidak Suka (3,2); Dan Tekstur Sangat Suka (8,4). Perlakuan Terbaik Memiliki Rerata Ketebalan 0,95 Mm; Kekuatan Tarik 8,6n/Mm2; Kadar Air 22,87%; Dan Nilai Ic50 681,78 Ppm.