Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Daun Gambir (Uncaria gambir var Cubadak) Metode Microwave-Assisted Extraction terhadap Bakteri Patogen (Kajian Daya Microwave dan Rasio Bahan:Pelarut)

Main Author: Magdalena, NoviVensia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149975/1/LAPORAN_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/149975/
Daftar Isi:
  • Gambir (Uncaria gambir) merupakan tanaman perdu dari famili Rubiaceae (kopi-kopian) yang memiliki nilai ekonomi tinggi karena mengandung asam kateku tannat (tanin), katekin, pirokatekol, florisin, lilin dan fixed oil. Varietas Cubadak adalah varietas yang paling banyak ditanam dan memiliki kadar polifenol yang tinggi. Komponen fenolik terbanyak pada daun gambir ialah katekin dan tanin yang bersifat sebagai antibakteri. Adanya aktivitas antibakteri diharapkan mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen penyebab kerusakan bahan pangan, seperti Escherichia coli ATCC 25922, Salmonella typhimurium, Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan Bacillus cereus. Penggunaan metode ekstraksi yang tepat diperlukan agar mendapatkan ekstrak daun gambir dengan konsentrasi senyawa fenolik yang tinggi. Metode ekstraksi MAE (Microwave-Assisted Extraction) dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusakan sel. Penggunaan metode MAE diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi ekstraksi daun gambir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya microwave dan rasio bahan:pelarut (b/v) terhadap rendemen ekstrak kasar, total fenol dan aktivitas antibakteri daun gambir Cubadak serta mengetahui KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) dan KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum) hasil perlakuan terbaik pada bakteri uji. Digunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor dan 3 level dalam penelitian ini. Faktor I adalah daya microwave (320, 560 dan 800 Watt) dan Faktor II adalah rasio bahan:pelarut (1:25, 1;35 dan 1:45 (b/v)). Analisa data dilakukan dengan metode Analysis of Varian (ANOVA) untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau pengaruh pada tiap perlakuan dan dilanjutkan dengan uji BNT atau DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan daya microwave (320, 560 dan 800 Watt) dan rasio bahan:pelarut (1:25, 1:35 dan 1:45 (b/v)) memberikan interaksi yang nyata (α=5%) terhadap rendemen ekstrak kasar, total fenol dan aktivitas antibakteri (Escherichia coli ATCC 25922, Salmonella typhimurium, Staphylococcus aureus ATCC 29213 dan Bacillus cereus). Kombinasi perlakuan terbaik diperoleh dari perlakuan daya microwave 560 Watt dan rasio bahan:pelarut 1:35 (b/v) dengan hasil rendemen 63,285%, total fenol 5581,581 ppm, aktivitas antibakteri (diameter hambat) terhadap Escherichia coli ATCC 25922 12,07 mm, Salmonella typhimurium 12,57 mm, Staphylococcus aureus ATCC 29213 13,99 mm dan Bacillus cereus 14,38 mm. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dari ekstrak kasar daun gambir Cubadak hasil perlakuan terbaik untuk Escherichia coli ATCC 25922 100%, Salmonella typhimurium 90%, Staphylococus aureus ATCC 29213 90% dan Bacillus cereus 80%. Sedangkan Konsentrasi Bunuh Minimal (KBM) belum dapat diketahui.