Pengaruh Pemberian Suplemen Berbasis Cincau Hitam (Mesona palustris BL) dengan Penambahan Daun Bungur (Lagerstromia speciosa) Terhadap Tikus Wistar Diabetes yang Diinduksi Aloksan

Main Author: Rochmawati, Nia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149966/1/skripsi_Nia_Rochmawati_105100113111006.pdf
http://repository.ub.ac.id/149966/
Daftar Isi:
  • Diabetes mellitus (DM) merupakan kondisi hiperglikemia yang disebabkan resistensi insulin dan telah dikategorikan sebagai penyakit global oleh WHO dengan jumlah penderita di dunia meningkat dari 171 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi 366 juta jiwa pada tahun 2030. Sejauh ini pengobatan DM masih menggunakan insulin serta obat kimiawi sintetik yang mahal dan memberikan efek samping. Perkembangan ilmu pengetahuan mengarahkan pemanfaatan antioksidan sebagai pengobatan DM. Cincau hitam (Mesona palustris BL) merupakan bahan pangan berkhasiat obat karena mengandung komponen aktif seperti flavonoid, polifenol, glikosida saponin, terpenoid dan steroid. Daun bungur (Lagerstroemia speciosa) digunakan sebagai pengobatan tradisional DM yang memiliki kandungan ellagitannin dan asam korosolat. Hal ini menjadikan peluang cincau hitam dan daun bungur dapat dikembangkan menjadi suplemen berbahan alami yang bermanfaat bagi pengobatan DM. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan terbaik dalam pembuatan suplemen berbasis cincau hitam (Mesona palustris BL) dengan penambahan daun bungur (Lagerstroemia speciosa), mengetahui pengaruh pemberian suplemen dalam menurunkan kadar gula darah tikus diabetes serta mengetahui efektifitas suplemen dibandingkan obat glibenklamid. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor I yaitu proporsi cincau hitam : daun bungur (1:0; 2:1; 5:1) dan faktor II yaitu jenis pelarut yang digunakan (aquades, etanol dan etil asetat). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 27 unit perlakuan. Formulasi suplemen dengan perlakuan terbaik menggunakan metode zeleny selanjutnya diuji secara in vivo. Pada percobaan in vivo digunakan metode penelitian Nested design dengan 7 pengelompokan perlakuan tikus. Setiap perlakuan terdiri dari 4 ekor tikus. Data penelitian dianalisa dengan menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT atau DMRT dengan α=1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi dan pelarut berbeda nyata terhadap kadar air dan total fenol, namun tidak berbeda nyata untuk nilai IC50. Perlakuan terbaik pada penelitian ini didapatkan pada produk suplemen yang diekstrak menggunakan pelarut aquades proporsi 2:1 dan etanol proporsi 1:0. Kadar air, total fenol dan IC50 suplemen aquades dan etanol berturut-turut adalah 7.345 %, 266.917 ppm, 59.849 ppm and 6,028 %, 100.333 ppm, 69.041 ppm. Penurunan kadar glukosa darah pada in vivo sebesar 38.722% dan 36.587% untuk perlakuan suplemen aquades dosis I dan II serta 44.990% dan 53.659% untuk perlakuan suplemen etanol dosis I dan II. Kesimpulan penelitian ini bahwa pemberian suplemen cincau hitam : daun bungur yang diekstraksi menggunakan pelarut etanol dosis II memiliki efektifitas yang sama dengan glibenklamid, sehingga diharapkan produk dapat menggantikan penggunaan obat glibenklamid dalam pengobatan DM.