Penanganan Pasca Panen Kelapa Sawit (Elaeis Guinensis Jacq) (Kajian Penyemprotan Dengan Kalsium Klorida Dan Kalium Sorbat Terhadap Mutu Crude Palmoil (Cpo))

Main Author: Alfiah, Cahya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149954/1/PENANGANAN_PASCA_PANEN_KELAPA_SAWIT_%28KAJIAN_PENYEMPROTAN_DENGAN_KALSIUM_KLORIDA_DAN_POTASIUM_SORB.pdf
http://repository.ub.ac.id/149954/
Daftar Isi:
  • Kelapa sawit (Elaeis guinensis jacq) merupakan komoditi yang ketersediannya sangat banyakdi Indonesia. Penyebaran hampir menyeluruh di pulau Kalimantan, Sumatra dan Irian Jaya. Menurut Badan Pusat Statistika (BPS) pada tahun 2011 luas area kelapa sawit Indonesia mencapai 8,91 juta ha. Kelapa sawit pasca panen mudah mengalami kerusakan akibat benturan saat pemanen, pengangkutan dan juga penundaan proses produksi yang terlalu lama, hal tersebut berdampak terhadap mutu Crude Palm Oil (CPO) yang dihasilkan. Kerusakan yang terjadi pada buah kelapa sawit mempercepat proses hidrolisa lemak yang menyebabkan kenaikan kadarAsam Lemak Bebas (ALB). Oleh karena itu, diperlukan proses penghambatan hidrolisa lemak pada buah kelapa sawit sehingga peningkatan kadar ALB dapat diminimalisir, salah satunya dengan menggunakan Kalsium Klorida dan Potasium Sorbat. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kalsium Klorida dan Kalium Sorbat serta interaksi antara kedua bahan tersebut terhadap mutuCPO. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu faktor pertama konsentrasi Kalsium Klorida yang terdiri dari 3 level yaitu 1000 ppm, 2000 ppm dan 3000 ppmsedangkan faktor kedua adalahkonsentrasi Kalium Sorbat yang terdiri dari 3 level yaitu 1000 ppm, 2000 ppm dan 3000 ppmsehingga didapatkan 9 kombinasi perlakuan, yang masing-masing dilakukan ulangan sebanyak 3 kali. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis ragam (Analysis of variant atau ANOVA) dilanjutkan dengan uji lanjut BNT atau DMRT dengan selang kepercayaan 5 %. Parameter yang diamati setelah penanganan pasca panen (penyemprotan) yaitu kadarALB, kadar air, kadar kotoran, Rendemen dan berat jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kalsium Klorida dan Kalium Sorbat dapat menghambat proses hidrolisa lemak.Kalsium Klorida berpengaruh nyata (α = 0.05 ) terhadap kadar ALB, kadar air dan kadar kotoran, sedangkan Kalium Sorbat berpengaruh nyata (α = 0.05) terhadap kadar ALBdan kadar kotoran, serta tidak ada interaksi antara kedua bahan tersebut.Semakin tinggi konsentrasi Kalsium Klorida dan Kalium Sorbat maka proses penghambatan hidrolisa lemak semakin tinggi. Hasil penelitian menunjukkanperlakuan konsentrasi Kalsium Klorida dan 3000 ppm dan Kalium Sorbat 3000 ppm (K3P3) menunjukkan kadar ALB paling rendah yaitu antara 0,5420%- 0,5242%.