Pengujian Efek Pasta Padat Gizi Tersubtitusi Ampok Jagung Yang Difortifikasi Dengan Daun Kelor Dan Ikan Teri Terhadap Kondisi Tubuh Tikus Putih Bunting Dan Menyusui
Main Author: | Friantini, Tri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149953/1/skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/149953/ |
Daftar Isi:
- Pertambahan berat badan ibu merupakan cerminan dari pertumbuhan janin dalam kandungan perlu diamati secara teratur. Pada saat laktasi (menyusui), seorang ibu memerlukan tambahan energi untuk memproduksi ASI, untuk energi yang tersimpan di dalam ASI sendiri. Hasil perlakuan terbaik dari penelitian Ardian telah menghasilkan produk mie (pasta) dengan substitusi tepung ampok jagung 40% dan fortifikasi tepung daun kelor : tepung ikan teri sebanyak 10%. Dimana dikatakan bahwa produk pasta padat gizi tersebut sudah memenuhi persyaratan sebagai produk yang diformulsi khusus untuk memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) bagi ibu hamil dan menyusui. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi secara in vivo produk pasta padat gizi dari kombinasi ampok jagung, daun kelor dan teri putih. Dimana indikator yang digunakan antara lain berat badan, kadar albumin dan hemoglobin (Hb) pada induk tikus serta indikator kenaikan berat badan anak tikus untuk mengetahui efek pasta pada tikus yang menyusui. Penelitian ini menggunakan dua rancangan acak tersarang dengan dua faktor. Dimana rancangan pertama dengan faktor I jenis pakan kelompok tikus dan faktor II adalah waktu pengambilan darah. Sementara rancangan yang kedua dengan faktor I jenis pakan kelompok tikus dan faktor II yaitu penimbangan anak tikus. Data hasil penelitian in vivo dianalisa dengan analisa ragam (ANOVA). Apabila hasil yang didapatkan berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut Tuckey HSD 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi kimia dari pasta padat gizi berbasis ampok jagung yang difortifikasi dengan daun kelor dan ikan teri berupa energi 384,54 kkal per 100 g, protein 8,74%, lemak 5,78, karbohidrat 74,39%, kalsium 227,67 ppm, Fe 7,06 ppm, abu 3,16% dan air 7,93%. Dari hasil analisa tersebut kandungan energi, karbohidrat dan lemak pasta padat gizi ini melebihi standar yang ada pada SNI 01-7148-2005. Sementara kandungan protein dan Fe nya masih sangat kurang. Hasil pengujian secara in vivo induk tikus bunting yang diberi pakan tambahan berupa pasta padat gizi memiliki rerata berat badan tertinggi (313,03 g), kadar albumin serum tertinggi pada minggu I (3,04 g/dL ) dan pada minggu II (3,146 g/dL). Sedangkan pada induk tikus menyusui yang diberi pakan tambahan pasta padat gizi juga memiliki rerata berat badan tertinggi (292,68 g), kadar albumin serum tertinggi pada minggu I (3,09 g/dL) dan pada minggu II (3,03 g/dL) setelah melahirkan serta dapat memiliki kadar hemoglobin darah tertinggi (14,00 g/dL). Pasta padat gizi memberikan peningkatan produksi ASI yang tinggi ditandai dengan adanya meningkatnya berat badan anak tikus hingga mencapai 280,00% dari rerata berat lahirnya selama 15 hari pengujian.