Analisis Postur Kerja Manual Material Handling Dengan Menggunakan Metode Owas (Ovako Work Posture Analysis System) (Studi Kasus Di Ukm Jaya Barokah Sentosa, Blimbing-Malang)
Main Author: | Wahyudi, MArip |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149950/1/M_Arip_Wahyudi_%28Skripsi%29.pdf http://repository.ub.ac.id/149950/ |
Daftar Isi:
- Manusia merupakan faktor penting dalam suatu sistem operasi, salah satunya dalam hal penanganan bahan (material handling) yang dilakukan pekerja. Aktivitas penanganan bahan memberikan risiko terjadinya musculoskeletal disorders (MSDs) terhadap pekerja. UKM Jaya Barokah Sentosa memproduksi emping jagung (krecek) yang sebagian besar aktivitasnya dilakukan secara manual oleh tenaga manusia. Hal tersebut berpengaruh terhadap cara/sikap kerja yang dilakukan dan akhirnya akan mengakibatkan ketidaknyamanan pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat tingkat risiko musculoskeletal disorders yang diakibatkan oleh sikap/postur kerja yang dilakukan pekerja serta melakukan usulan perbaikan sikap/postur kerja secara optimal. Kuisioner Nordic Body Map (NBM) digunakan untuk mengetahui keluhan-keluhan pada bagian tubuh yang dialami pekerja. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sikap/postur kerja adalah Ovako Work Posture Analysis System (OWAS) yang mendefinisikan pergerakan seluruh bagian tubuh seperti punggung, lengan, kaki, beban berat yang diangkat dan kemudian diklasifikasikan berdasarkan kategori aksi 1, 2, 3 dan 4. Software WinOWAS digunakan untuk mengetahui indeks risiko cedera berdasarkan hasil observasi dan usulan perbaikan pada bagian tubuh berdasarkan tingkat kategori aksi pada diagram Recommendations for Actions. Dari hasil penyebaran kuisioner Nordic Body Map (NBM) pekerja mengalami keluhan rasa nyeri pada bagian leher, punggung, tangan dan kaki. Berdasarkan hasil analisis penilaian OWAS, terdapat 42% kegiatan/aktivitas kerja berada pada kategori satu (tidak perlu dilakukan perbaikan), 6% pada kategori dua (perlu perbaikan dimasa mendatang), 26% pada kategori tiga (perlu perbaikan sesegera mungkin) dan 26% pada kategori empat (perlu perbaikan saat ini juga). Risiko cedera yang dialami pekerja berada pada katagori sedang yaitu 236. Usulan perbaikan pada sikap punggung seharusnya dengan posisi tegak lurus, sikap lengan tidak melebihi ketinggian bahu, sikap kaki dengan posisi tegak lurus dan berat beban tidak melebihi batas maksimum yaitu 23-25 Kg.