Studi Efektivitas Cuka Salak Dan Cuka Apel Dosis 0,4 Ml Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Dan Histopatologi Sel Beta Pankreas Tikus Wistar Jantan Diabetes

Main Author: Rosdiana, Indri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149925/1/SKRIPSI_INDRI_ROSDIANA_115100801111011_FTP_UB.pdf
http://repository.ub.ac.id/149925/
Daftar Isi:
  • Diabetes adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat cacat pada sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya, dan perubahan progresif terhadap struktur histopatologi sel beta pankreas. Selama ini pengobatan DM dilakukan menggunakan obat oral antidiabetes dan injeksi insulin. Pengobatan tersebut cenderung memerlukan biaya yang besar dan menimbulkan efek samping pada tubuh. Cuka salak (Salacca vinegar) yang terbuat dari salak jenis suwaru merupakan salah satu alternatif pengobatan alami penyakit DM. Cuka apel merupakan hasil fermentasi asam asetat dan alkohol dari buah apel. Proses fermentasi yang terjadi dalam pembuatan cuka buah dapat meningkatkan komponen aktif dalam bahan. Asam asetat yang terkandung dalam cuka buah diduga memiliki kemampuan untuk memperlambat enzim disakaridase dalam proses metabolisme karbohidrat yang akan berpengaruh terhadap laju pengosongan lambung sehingga dapat mengontrol kadar glukosa dalam darah. Selain itu, kandungan antioksidan dan komponen fungsional lainnya pada cuka buah membantu memperbaiki sel beta pankreas yang rusak sehingga dapat meningkatkan sekresi insulin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas pemberian cuka salak dan cuka apel dengan dosis 0,4 ml/tikus terhadap kadar glukosa darah serta perubahan histopatologi pankreas pada tikus wistar jantan yang telah diinduksi STZ. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan True Experimental Design : Pre and Post Test with Control Group Design menggunakan 16 ekor tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur wistar selama 28 hari. Dalam penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok negatif (P0), kelompok positif (P1), kelompok diabetes + cuka salak 0,4 m/tikus (P2) dan kelompok diabetes + cuka apel 0,4 ml/tikus (P3). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan apabila menunjukkan perbedaan maka diuji lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan selang kepercayaan α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian cuka salak dan cuka apel mampu menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki sel beta pankreas tikus diabetes mellitus. Tikus kelompok tikus DM tanpa perlakuan pemberian cuka mengalami kenaikan kadar glukosa darah sebesar 5,48%, kelompok normal sebesar 24,43%, kelompok DM + cuka salak 0,4 ml/tikus mengalami penurunan sebesar 61,89%, sedangkan kelompok DM + cuka apel 0,4 ml/tikus mengalami penurunan sebesar 42,23%. Hasil pengamatan histopatologi pankreas menunjukkan pemberian cuka salak dan cuka apel dapat memperbaiki sel-sel pankreas dibandingkan dengan tikus kelompok diabetes mellitus.