Perencanaan Produksi Beras Analog Berbahan Gembili, Gadung, dan Garut Pada Skala IKM (Industri Kecil dan Menengah) (Kajian Analisis Teknis, Finansial, dan Faktor Pendukung)
Main Author: | Sitepu, AndreasEpenetus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/149914/1/Poster_ANDREAS_EPENETUS_SITEPU_%28105100301111009_%29.pdf http://repository.ub.ac.id/149914/ |
Daftar Isi:
- Beras adalah bahan makanan pokok yang dikonsumsi hampir 90% penduduk Indonesia. Setiap tahunnya konsumsi beras nasional semakin meningkat. Hal ini disebabkan pertumbuhan penduduk yang tidak dapat dikendalikan dengan baik. Untuk mengatasi hal ini, maka diciptakanlah beras analog. Beras analog adalah salah satu bentuk diversifikasi makanan pokok yang diolah dari bahan baku berbasis karbohidrat dengan penambahan zat-zat tertentu untuk memperbaiki kualitas makanan pokok. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan teknis, finansial, dan faktor pendukung pendirian usaha beras analog berbahan gembili, gadung, dan garut, untuk menganalisis layak atau tidaknya pembangunan usaha beras analog berskala IKM dan memberikan saran untuk pendirian usaha produksi beras analog berbasis umbi gembili, umbi garut, dan umbi gadung. Penelitian ini dilakukan di sekitar Malang raya. Analisis yang digunakan adalah analisis teknis, finansial, dan faktor pendukung. Pada analisis teknis yang terdiri dari analisis bahan baku dan bahan pendukung, pemilihan lokasi usaha, proses produksi, kapasitas produksi, pemilihan mesin dan peralatan, utilitas, dan kebutuhan tenaga kerja dinyatakan layak. Pada analisis finansial pada skripsi ini dibagi menjadi dua yaitu perhitungan analisis finansial untuk umbi gembili dan garut, serta perhitungan analisis finansial untuk umbi gadung. Pada perhitungan, didapat bahwa biaya tetap per harinya adalah Rp. 38.550,00. Sedangakan biaya tidak tetap pada umbi gembili dan garut per harinya adalah Rp. 3.034.200. Biaya tidak tetap pada umbi gadung yaitu Rp. 2.614.200,00. Harga jual beras analog berbahan gembili dan garut adalah Rp 6.500,00 untuk kemasan 325 gram dan Rp. 20.000,00 untuk kemasan 1 Kg. Harga jual beras analog berbahan gadung adalah Rp 6.000,00 untuk kemasan 325 gram dan Rp. 17.500,00 untuk kemasan 1 Kg. Pada perhitungan BEP untuk umbi gembili dan garut didapat hasil bahwa BEP dalam unit adalah 25 kemasan untuk kemasan 325 gram dan 8 kemasan untuk kemasan 1 Kg. Pada perhitungan BEP untuk umbi gadung didapat hasil bahwa BEP dalam unit adalah 22 kemasan untuk kemasan 325 gram dan 9 kemasan untuk kemasan 1 Kg. Keuntungan per hari yang didapat untuk umbi berbahan gembili dan garut adalah Rp. 924.750,00 untuk kemasan 325 gram, dan Rp. 927.250,00 untuk kemasan 1 Kg. Keuntungan per hari yang didapat untuk umbi berbahan gembili dan garut adalah Rp. 617.250,00 untuk kemasan 325 gram, dan Rp. 427.250,00 untuk kemasan 1 Kg. Kriteria investasi berdasarkan R/C Ratio, NPV, IRR, dan PP dan berdasarkan kriteria lainnya dapat dikatakan layak secara finansial. Dari hasil analisis faktor pendukung, didapat bahwa berbagai pihak yang telah diwawancari sepenuhnya mendukung adanya pengembangan produk beras analog.