Efek Hipokolesterolemik Gel Cincau Hitam (Mesona Palustris Bl) Yang Beredar Di Pasaran Secara In Vivo Pada Tikus Wistar Jantan (Rattus Norvegicus) Hiperkolesterolemia

Main Author: Wahyono, Heri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 1900
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149887/1/POSTER.pdf
http://repository.ub.ac.id/149887/2/LAPORAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/149887/
Daftar Isi:
  • Penyakit hiperkolesterolemia merupakan kondisi terjadinya akumulasi kolesterol dalam jumlah tinggi yang menyebabkan peningkatan LDL (Low Density Lipoprotein) yang memicu pembentukan lapisan kolesterol di pembuluh darah dan menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku serta mengalami penyempitan yang disebut aterosklerosis. Hiperkolesterolemia merupakan faktor resiko penyakit jantung koroner. Pencegahan peningkatan kolesterol darah dapat dilakukan dengan mengkonsumsi pangan fungsional berbahan dasar herbal. Tanaman cincau hitam (Mesona palustris BL) dipercaya mampu menjadi solusi perawatan, penurunan, penyembuhan, bahkan sebagai proteksi organ dalam tubuh salah satunya adalah hiperkolesterol. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengembangkan produk berbasis cincau hitam dan manfaatnya bagi kesehatan. Beberapa contoh dari produk cincau hitam adalah gel cincau hitam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas gel cincau hitam di pasaran terhadap penurunan hiperkolesterol. Penelitian ini menggunakan dua tahap, tahap 1 adalah sampling gel cincau hitam yang beredar dipasaran dari 3 produsen yang berbeda, yaitu dari daerah Lawang Malang, Gadang Malang, dan merk Rajawali yang didapatkan dari supermarket kota Malang. Setelah dianalisa kadar antioksidan, total fenol, warna, dan tekstur, didapatkan bahwa gel cincau hitam rajawali yang didapatan dari supermarket kota malang adalah yang terbaik dibandingkan dari 2 gel cincau hitam lainya. Gel cincau hitam rajawali yang akan digunakan untuk uji penurunan kadar kolesterol pada tikus ini mempunyai aktivitas antioksidan sebesar 57,09% dengan nilai IC50 204,10 ppm, nilai total fenol sebesar 189,67 ppm, hasil analisa warna L*= 26,46, a=1,63, b=1,1, dan kekuatan tekstur sebesar 25,73 N/m2. Tahap 2 adalah pengujian penurunan hiperkolesterol pada tikus. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian tahap 2 adalah pre post only control group design dengan nested design. Tikus akan dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan 2 kontrol dan 3 perlakuan. Untuk kelompok 1 (P0) yaitu kontrol negatif dengan tidak dilakukan perlakuan apapun. Berikutnya adalah kontrol positif untuk kontrol hiperkolesterol (P1), perlakuan (P2) adalah kelompok perlakuan hiperkolesterol dengan pemberian simvastatin 0,52 mg/200 BBT, perlakuan (P3) dan (P4) masing-masing adalah kelompok perlakuan hiperkolesterol dengan pemberian gel cincau hitam dosis 1 dan dosis 2. Data hasil pengamatan akan diolah secara statistik menggunakan ANOVA dengan selang kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pemberian gel cincau hitam memberikan pengaruh nyata (α=0,05) terhadap penurunan kolesterol. Hasil uji penurunan kolesterol mulai minggu ke-1 sampai minggu ke-4 paling tinggi ditunjukan pada gel cincau hitam dosis 2. Pada dosis ini mampu menurunkan kadar kolesterol sebesar 58,53%, kadar trigliserida sebesar 45,92%, kadar HDL meningkat sebesar 51,59%, dan kadar LDL menurun sebesar 92,12%