Analisis Penggunaan Belt Conveyor Pada Proses Pengangkutan Tebu Di Pabrik Gula Kebonagung

Main Author: Arimad, DwiDiyan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/149883/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/149883/
Daftar Isi:
  • Pertanian merupakan sector utama di Indonesia yang banyak mengusai berbagai jenis tanaman, salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak diusahakan adalah tanaman perkebunan yaitu tanaman tebu. Tanaman tebu merupakan tanaman yang kaya akan manfaatnya, selain di buat bahan industry juga di buat makanan pokok sebagai salah satu sumber kalori dan rasa manis yang tinggi yaitu gula. Melihat akan banyak masyarakat mengkonsumsi gula semakin banyak pula pabrik yang mengelola gula dari bahan baku tebu. Namun pemanenan yang sudah di tebang saat ini pengangkutannya masih manual atau dengan menggunakan tenaga manusia kadang juga memiliki kendala yang tersendiri mulai dari memerlukan waktu lama, buruh angkut sering mengalami kesakitan saat mengangkut . Melihat fakta tersebut maka perlu adanya sistem conveyor yang sangat membantu pekerjaan manusia. Sistem conveyor adalah suatu cara memindahkan atau membawa tebu dari lahan pemanenan menuju alat transportasi atau truk, system conveyor ini dapat mendistribusikan tebu dengan waktu yang relative lebih cepat meskipun jarak yang di tempuh sangat jauh. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui besarnya efisiensi penggunaan biaya pada conveyor disbanding dengan tenaga manusia, (2) untuk mengetahui efisiensi waktu pemindahan tebu dengan belt conveyor disbanding dengan tenaga manusia. Manfaat dari penelitian ini adalah (1) menghemat biaya pengangkutan dari lahan ke truk karena dilakukan oleh mesin. Efisiensi merupakan tingkat yang dapat dicapai oleh produksi yang maksimal dengan pengorbanan yang minimal. Pada penelitian ini efisiensi waktu menggunakan belt conveyor dengan jarak 8,5 meter adalah 13,33 menit dan menggunakan tenaga manusia (manual) sebesar 56 menit. Jarak 20 meter menggunakan belt conveyor sebesar 31.33 menit dan menggunakan manual atau tenaga manusia sebesar 2,23 jam. Fix cost atau biaya tetap pada conveyor 8,5 meter sebesar Rp2.869.650/tahun dan pada conveyor 20 meter sebesar Rp6.752.117,65. variable cost atau biaya tidak tetap sebesar pada conveyor 8,5 dan 20 meter sebesar Rp3.437,5. Break even point merupakan analisis titik impas yang menunjukkan titik impas dimana keadaan jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang tidak terdapat keuntungan atau kerugian. Untuk BEP dengan panjang 8,5 meter sebesar 1.836,576 ton/tahun dan conveyor dengan panjang 20 meter sebesar 4.321,36 ton/tahun.