Daftar Isi:
  • Sagu berpotensi tinggi sebagai bahan baku plastik biodegradable dengan potensi sagu nasional mencapai 2,5 juta ton/tahun. Pati sagu dipilih sebagai bahan plastik karena murah dan mudah terdegradasi oleh mikroorganisme dalam tanah. Kelemahan dari pati yaitu bersifat hidrofilik, sehingga membuat produk yang dihasilkan dari pati memiliki umur simpan yang rendah. Perpaduan pati, poli asam laktat, kitosan dan gelatin dapat meningkatkan sifat mekanik dan tingkat biodegradasi dari plastik biodegradable. Tujuan penelitian adalah menganalisa sifat mekanik terbaik dan tingkat biodegradasi dari plastik biodegradable pati sagu dengan penambahan kombinasi konsentrasi kitosan dan gelatin. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor yang masing-masing terdiri dari 3 level dengan 2 ulangan yaitu kitosan (K) (0%, 1,5%, dan 2%) dan gelatin (G) (0%, 1,5%, dan 2%) dengan variabel tetap gliserol 5% dan poli asam laktat 4% terhadap volume larutan pati sagu. Parameter penilaian yaitu kuat tarik, elastisitas, swelling, dan tingkat biodegradasi. Data yang diperoleh diolah dengan ANOVA, selanjutnya dengan uji BNT bila terdapat beda nyata pada faktor dan DMRT bila terdapat beda nyata pada kombinasi perlakuan. Tingkat biodegradasi terbaik pada perlakuan kombinasi kitosan 2% dan gelatin 1,5% pada hari ke-12 dengan sifat mekanik yaitu nilai kuat tarik sebesar 9,75 Pa, elastisitas sebesar 49,5%, daya tahan terhadap air (swelling) sebesar 9,76%.