Analisis Produktivitas Bagian Pengolahan Susu Pasteurisasi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus Koperasi SAE Pujon)
Daftar Isi:
- Susu merupakan salah satu hasil ternak yang dikenal sebagai makanan bernilai gizi tinggi. Kandungan zat gizi susu dinilai lengkap dan dalam proporsi seimbang, sehingga susu bermanfaat menunjang pertumbuhan dan kesehatan tubuh, baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Proporsi kandungan yang ada pada susu yaitu berupa protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Koperasi susu yang masih aktif di daerah Pujon adalah Koperasi SAE Pujon. Perusahaan selama ini belum mengetahui produktivitas pada beberapa sumber dayanya. Salah satu bagian yang perlu dilakukan pengukuran produktivitas adalah bagian produksi. Hal ini dikarenakan pada bagian produksi berpengaruh pada peningkatan keuntungan perusahaan dengan cara meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dalam memproduksi barang dan jasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan produktivitas parsial dan kemudian memberikan usulan perbaikan produktivitas pada pengolahan susu pasteurisasi di Koperasi SAE Pujon. Pengukuran produktivitas ini dilakukan dengan menggunakan metode OMAX (Objective Matrix). Konsep pengukuran metode OMAX dengan menggabungkan beberapa kriteria yang mempengaruhi produktivitas kedalam sebuah matriks. Kriteria-kriteria yang digunakan adalah bahan baku, hari kerja, energi listrik. Untuk penentuan bobot kepentingan kriteria metode yang digunakan adalah Pairwise Comparison (Perbandingan Berpasangan), dengan menggunakan 4 responden yaitu kepala bagian dan asisten kepala bagian susu pasteurisasi, dan 2 tenaga kerja langsung. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa tingkat produktivitas parsial dari pencapaian skor masih di bawah rata-rata. Pencapaian skor tertinggi untuk kriteria bahan baku terjadi pada bulan Februari 2013 dengan skor 10. Untuk kriteria hari kerja pencapaian tertinggi didapatkan pada bulan Agustus dan Oktober dengan skor 8. Untuk kriteria energy listrik pencapaian tertinggi didapatkan pada bulan Januari dan Agustus dengan skor 8. Pencapaian skor terendah didapatkan pada kriteria pemakaian bahan baku terdapat pada bulan Juni dan Agustus 2013 dengan skor 1. Pencapaian skor terendah untuk kriteria hari kerja dan energy listrik terjadi pada bulan Maret 2013 dengan skor 0. Produktivitas total diperoleh dari indeks selama pengukuran periode 2013. Nilai indeks tertinggi terdapat pada bulan April 2013 sebesar +1,312 dan nilai indeks terendah dicapai pada bulan Maret sebesar -0,852.